Page 41 - Binder MO 266-004-Tahun ke-21
P. 41

Studi Australian Centre for Business
                                                                                            Growth juga menemukan bahwa
                                                                                            beberapa CEO gagal karena tak mampu
                                                                                            menyusun tim eksekutif yang kompeten.
                                                                                            Mereka cenderung mempertahankan
                                                                                            orang-orang yang sudah lama dikenal,
                                                                                            ketimbang merekrut mereka yang
                                                                                            benar-benar cocok untuk peran strategis.
                                                                                            Ini membuat proses pengambilan
                                                                                            keputusan jadi lambat, tidak berbasis
                                                                                            data, dan penuh pertimbangan pribadi.
                                                                                               Aspek komunikasi juga berperan
                                                       bisnis yang gagal, entah itu sebagai   penting. Pemimpin yang jarang
                                                       pemilik, pendiri, maupun pimpinan    berinteraksi dengan tim, tidak
                                                       profesional. Dari situ, terkumpul    menyampaikan visi secara konsisten,
                         egagalan bisnis memang bukan   lebih dari 250 alasan kegagalan, yang   atau kurang mendengar masukan
                         hal aneh. Tapi sebenarnya,    sebagian besar berpangkal pada       dari bawah, menciptakan jarak yang
                  K yang paling menentukan             lemahnya kepemimpinan dan ketiadaan   memperlemah kolaborasi. Ketika
                  bukan semata modal atau strategi.    perencanaan strategis yang matang.   kepercayaan menurun dan rasa
                  Kepemimpinan yang lemah rupanya         Dr. Jana Matthews, Direktur pusat   tanggung jawab mengendur, organisasi
                  jadi akar masalahnya. Kegagalan dalam   riset tersebut, menjelaskan bahwa   pun kehilangan daya dorongnya.
                  kepemimpinan bisa muncul dalam       banyak CEO tidak sungguh-sungguh        Kabar baiknya, kegagalan bukan
                  berbagai bentuk. Ada yang terlalu    memahami apa yang sebenarnya         akhir segalanya. Banyak CEO dalam studi
                  otoriter, ada yang terlalu permisif. Ada   menjadi tugas utama mereka. Banyak   tersebut justru mengaku belajar banyak
                  pula yang enggan membuat keputusan   yang tidak tahu harus melakukan apa,   dari pengalaman pahit itu. Mereka mulai
                  penting karena takut mengambil       kapan, dan untuk tujuan apa. Padahal,   menyadari pentingnya membangun
                  risiko. Bahkan, dalam beberapa kasus,   menjadi pemimpin tidak cukup dengan   sistem kerja yang transparan,
                  pemimpin terlalu larut dalam urusan   menyandang jabatan tertinggi. Seorang   menetapkan indikator yang terukur,
                  produk dan pemasaran tanpa peduli    CEO idealnya memiliki visi yang jelas,   serta membiasakan refleksi bersama
                  apakah organisasinya siap menampung   mampu memetakan arah perusahaan,    secara rutin. Mereka juga lebih selektif
                    pertumbuhan.                       membangun tim yang solid, dan        dalam memilih mitra bisnis dan lebih
                       Sebuah studi dari Australian    menumbuhkan budaya kerja yang        berhati-hati dalam ekspansi.
                     Centre for Business Growth        sehat. Ia juga harus lihai mengelola    Peran pemimpin bukan hanya mencari
                     memberikan sudut pandang          sumber daya, baik dari manusia hingga   solusi ketika krisis datang, tapi membangun
                      yang lebih tajam. Selama empat   keuangan, dan menjaga kesinambungan   ketahanan sebelum badai muncul. Dan
                      tahun, mereka mewawancarai 650   antar bagian di dalam perusahaan.    sering kali, itu dimulai dari kemampuan
                      CEO dari perusahaan kecil dan       Hal mendasar ini kerap diabaikan.   untuk mendengarkan, bersikap jujur
                     menengah. Hasilnya, 134 orang     Sehingga perusahaan tak hanya gagal   terhadap diri sendiri, dan berani mengakui
                     mengaku pernah terlibat dalam     berkembang, tetapi bisa ambruk tanpa   bahwa belajar tak berhenti setelah
                                                       sempat berbenah. Temuan ini sejalan   seseorang duduk di kursi teratas.
                                                       dengan sejumlah penelitian sebelumnya.   Maka, dapat disimpulkan bahwa
                                                       Cannon & Edmondson, misalnya, pernah   kepemimpinan yang matang tidak
                                                       menulis bahwa pemimpin sering kali   terbentuk dalam semalam. Prosesnya
                                                       terlalu percaya diri hingga menutup mata   tumbuh dari kebiasaan bertanya,
                                                       terhadap sinyal kegagalan yang sudah   mendengar, dan terus belajar. Saat
                                                       terlihat. Mereka juga kurang membuka   seorang CEO berhenti merasa paling
                                                       ruang untuk belajar dari kesalahan, baik   tahu, lalu mulai membuka ruang bagi
                                                       kesalahan sendiri maupun orang lain.   gagasan orang lain, di situlah bibit
                                                       Di sisi lain, banyak yang terjebak dalam   perubahan mulai muncul. Kepemimpinan
                                                       rutinitas dan terlalu asyik mengurus   bukan soal posisi, melainkan pengaruh.
                                                       teknis, sehingga lupa bahwa tugas utama   Dan pengaruh yang kuat lahir dari
                                                       mereka adalah mengarahkan, bukan     keberanian untuk berubah, bukan
                                                       hanya menjalankan.                   sekadar memberi perintah. n


                                                                                                                            |  41
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46