Page 45 - Binder MO 266-004-Tahun ke-21
P. 45

OKTA WIRAWAN

                              FOUNDER PT ABUYA BERKAH INDONESIA (ABINDO)


                        BISNIS BUKAN SEKEDAR ANGKA




                                       DI LAPORAN KEUANGAN






                                                              Naskah: Angie Diyya | Foto: Razzak Jauhar

                                   Dia tak hanya melihat bisnis sebagai ladang cuan, tetapi juga
                                           ruang untuk membuka jalan bagi banyak orang





                        ebagai seorang pengusaha,      sudah merugi. Sampai akhirnya harus   otomatis dengan dukungan penuh dari
                        Okta Wirawan memahami          menjual aset untuk menutup biaya     perusahaan. Selain membuka peluang
                  S bahwa membangun bisnis             operasional,” katanya. Setelah kegagalan   bagi pemilik usaha, PT ABINDO juga
                  berarti menciptakan peluang bagi     itu, dia sempat meninggalkan dunia   memberikan akses investasi kepada
                  banyak orang. Sejak mendirikan PT    bisnis beberapa lama sebelum kembali   masyarakat luas melalui platform seperti
                  Abuya Berkah Indonesia (PT ABINDO)   merintis usaha dengan perencanaan    Bizhare. Sehingga, siapa pun bisa ikut
                  pada 2017, dia terus berupaya        yang lebih matang.                   memiliki saham bisnis Kebuli Abuya dan
                  menghadirkan solusi bisnis yang tidak   Langkah awal PT ABINDO dimulai    berpotensi memperoleh keuntungan
                  hanya menguntungkan, tetapi juga     dengan Kedai Abuya di Bekasi yang    dari dividen.
                  berkelanjutan. Menapaki pengalaman   mengusung konsep “Serba Murah,          Sebagai pengusaha yang aktif
                  panjang jatuh bangun di dunia usaha,   Sebar Berkah.” Dari satu kedai, bisnisnya   berbagi pengalaman, Okta juga dikenal
                  dia percaya bahwa kesuksesan tidak   berkembang pesat hingga kini memiliki   sebagai influencer di industri kuliner.
                  datang hanya dalam semalam.          99 outlet di Pulau Jawa dan Sumatra.   Salah satu isu yang pernah dia angkat
                     “Saya lahir di Padang, di kampung   Tidak hanya itu, dia juga membangun   adalah tingginya biaya sertifikasi halal
                  ondeh-ondeh. Sejak kecil, saya sudah   Central Kitchen yang menjadi dapur   bagi merek Almaz Fried Chicken yang
                  terbiasa melihat anak-anak berjualan.   utama bagi berbagai brand kuliner lain,   dikelolanya. “Banyak pelaku usaha yang
                  Dari sana saya belajar bahwa bisnis   seperti Kebuli Abuya, Bakmi Madina,   menghadapi kendala di regulasi dan
                  itu kaitannya dengan transaksi dan   Ayam Geprek Blasteran, Ayam Asap Abu   legalitas. Ini tantangan yang perlu kita
                  membangun hubungan,” kenangnya.      Dhabi, Mieliki, Minum, dan Hello Bakery.  cari solusinya bersama,” ujarnya.
                  Lingkungan perdagangan yang kental      Baginya, bisnis bukan semata         Bagi Okta, kesuksesan bisnis tidak
                  di kampung halamannya membentuk      bertujuan memperbesar ekspansi,      hanya dalam hal branding atau strategi,
                  pola pikirnya sejak dini. Pengalaman   tetapi juga berbagi kesempatan. Dia   tetapi juga keberkahan dan ketahanan
                  itu berlanjut hingga dia berkuliah di   membuka peluang kemitraan bagi    dalam menghadapi tantangan. “Dari
                  Bogor dan saat menemukan peluang     orang-orang yang ingin memulai usaha   pengalaman jatuh bangun, saya
                  bisnis pertama, yakni sebuah layanan   kuliner dengan investasi yang relatif   belajar bahwa kita tidak selalu bisa
                  laundry khusus selimut dan sprei yang   terjangkau, mulai dari Rp90 juta hingga   mengendalikan segalanya dan harus
                  berkembang hingga delapan cabang.    Rp120 juta. “Banyak orang mau berbisnis,   terus berusaha serta belajar dari
                  “Awalnya hanya untuk kebutuhan sendiri,   tapi bingung mulai dari mana. Kami   kesalahan,” katanya. Strategi bisnis yang
                  lalu saya sadar banyak mahasiswa yang   ingin menjadi mitra yang membantu   solid, inovatif, dan berorientasi pada
                  mempunyai masalah serupa,” ujarnya.  orang-orang menjalankan usaha        kualitas, dia terus berupaya membawa
                     Namun, perjalanan bisnisnya tidak   dengan sistem yang sudah terbukti,”   PT ABINDO ke skala yang lebih tinggi,
                  selalu mulus. Dia pernah mencoba bisnis   katanya. PT ABINDO juga menawarkan   sekaligus membuka lebih banyak
                  franchise serabi, tetapi tidak berjalan   model bisnis autopilot, yakni mitra bisa   kesempatan bagi mereka yang ingin
                  sesuai harapan. “Dari bulan pertama   memiliki usaha yang berjalan secara   berkembang di dunia kuliner. n


                                                                                                                            |  45
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50