Page 36 - Binder MO 266-004-Tahun ke-21
P. 36
SUCCESS BLUEPRINT
KINO INDONESIA
VISI LOKAL DENGAN
SKALA NASIONAL
Naskah: Sahrudi Foto: Istimewa
Dari sebuah usaha distribusi kecil, Kino
menjelma jadi kekuatan besar yang tak
bisa diabaikan di industri FMCG Indonesia.
i awal dekade 1990-an, ketika Dutalestari Sentratama, perusahaan
bisnis consumer goods distribusi kecil yang memasarkan
D Indonesia masih didominasi produk larutan penyegar Cap Kaki Tiga.
perusahaan multinasional, seorang Harry Sanusi dengan tekun membangun
pengusaha bernama Harry Sanusi jaringan distribusi hingga mencapai 42
memulai perjalanan yang kelak akan titik di seluruh Indonesia. Namun ia tidak
turut mewarnai peta industri FMCG berhenti di situ. Visinya lebih besar dari
nasional. Berbekal semangat pantang sekadar menjadi distributor.
menyerah dan visi yang jauh ke depan, Lima tahun kemudian, tepatnya
pria ini membangun PT Kino Indonesia 1997, Harry mengambil langkah berani
yang kini menjadi salah satu perusahaan dengan mendirikan PT Kino Sentra
consumer goods terbesar di Tanah Air. Industrindo sebagai lompatan ke industri
Perjalanan Kino bermula manufaktur. Produk pertamanya, Kino
pada tahun 1991 dengan Candy, langsung mencatat kesuksesan
pendirian PT di pasar domestik dan bahkan mampu
menembus pasar ekspor. Keberhasilan
ini menjadi pembuktian bahwa produk
lokal mampu bersaing di kancah yang
lebih luas.
36 |