Page 33 - Binder MO 266-004-Tahun ke-21
P. 33
saja. Kualitas ilmu pengetahuan yang sudah sesuai target kami,” ujarnya. umum dari berbagai wilayah dapat
berkembang di perguruan tinggi Trisakti membentuk ekosistem mengakses mata kuliah melalui NCUT.
akan menentukan arah kemajuan itu wirausaha dengan inkubator bisnis, Namun, Prof. Kadarsah menegaskan
sendiri. “Negara akan dihormati oleh program college preneur, dan mata bahwa digitalisasi tidak boleh
bangsa lain bukan karena sumber kuliah kewirausahaan yang terstandar menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan
dayanya, melainkan karena kekuatan internasional lewat kerja sama dengan dalam pendidikan. Ia mengembangkan
ilmu pengetahuannya. Oleh karena Wadhwani Foundation, sebuah yayasan pendekatan karakter berbasis empat
itu, Ilmu pengetahuan harus terus global yang membina startup muda di 14 dimensi, yakni rasio, rasa, raga, dan
dikembangkan. Karena semakin maju negara, termasuk Indonesia. Mahasiswa religi. Nilai-nilai ini ditanamkan dalam
ilmu suatu bangsa, semakin dihormati juga dibimbing langsung oleh alumni kehidupan kampus, termasuk melalui
pula negara itu oleh dunia,” ujarnya saat yang telah sukses berwirausaha. organisasi kemahasiswaan, kegiatan
ditemui di kampus Trisakti. Selain membangun semangat sosial, dan pengabdian masyarakat.
Perguruan tinggi tidak boleh kewirausahaan, Trisakti juga “Trisakti adalah miniatur Indonesia.
kehilangan peran dasarnya sebagai memperkuat jejaring internasionalnya. Mahasiswanya datang dari berbagai latar
pusat ilmu menurutnya. Di sisi lain, Salah satunya melalui keanggotaan belakang. Oleh karena itu, tanggung
universitas juga harus berani beradaptasi dalam UNIIC (University Incubator jawab kami bukan hanya mendidik
agar tetap relevan dengan perubahan. Consortium), yang kini sudah mereka menjadi pintar, tetapi juga
Sebab itu, Trisakti mengembangkan beranggotakan lebih dari 70 universitas menjadi warga yang peduli dan siap
pendekatan pendidikan yang dari Asia, dan Afrika. Lewat konsorsium bekerja sama,” ungkapnya.
bertumpu pada tiga pilar utama, yaitu ini, mahasiswa bisa mengikuti Dalam bidang riset, Trisakti juga
internasionalisasi, digitalisasi, dan pertukaran akademik, proyek bersama memberi ruang besar bagi kolaborasi
kewirausahaan. lintas negara, hingga memperluas lintas disiplin. Mahasiswa tidak hanya
Ketiganya dijalankan secara paralel wawasan mereka terhadap budaya dan diminta membuat skripsi, tetapi
agar mahasiswa tidak hanya memiliki sistem global. “Internasionalisasi bukan juga terlibat dalam penelitian nyata
kecakapan teknis, melainkan juga berarti kita meninggalkan identitas, yang bersentuhan dengan persoalan
kemampuan berinovasi dan bersaing tetapi kita membuka diri untuk belajar publik. Salah satu contohnya adalah
di tingkat global. Dalam kerangka itu, dari berbagai sistem yang sudah lebih pengolahan sampah menjadi pakan
Trisakti menetapkan tiga orientasi profil dulu maju,” ujarnya. ternak di Nagrag. Mahasiswa dari
lulusan, yaitu profesional, peneliti, dan Dalam kurun waktu empat tahun berbagai fakultas ikut terlibat dalam
wirausahawan. “Komposisinya memang terakhir, mahasiswa Trisakti juga pengembangan dan implementasinya.
tidak sama. Profesional memang paling mengalami lonjakan pencapaian di Pada akhirnya Prof. Kadarsah ingin
banyak, peneliti cukup banyak, tapi yang tingkat internasional. Dari hanya belasan Universitas Trisakti tidak hanya berperan
kami harapkan bertambah terus adalah prestasi pada 2021, kini jumlahnya dalam melahirkan tenaga kerja, tetapi
lulusan yang berjiwa wirausaha. Semakin sudah dua ratusan. Hal lain yang juga ikut mengarahkan pembangunan
tinggi jumlah entrepreneur, makin kuat perlu jadi catatan juga adalah bahwa bangsa. Menurutnya, pendidikan tinggi
pula ekonomi negara,” katanya. Universitas Trisakti telah mendapatkan harus berani menjawab kebutuhan
Prof. Kadarsah pun menggarisbawahi hibah dari Eurasia Foundation untuk zaman dan tidak berhenti pada rutinitas
bahwa wirausaha menjadi elemen pengembangan Entrepreneurship dan akademik semata. “Kita tidak bisa lagi
penting dalam membangun ekonomi Sosio Technopreneurship. Dan saat ini hanya mengandalkan metode lama.
yang kuat. Indonesia saat ini baru Universitas Trisakti telah menjadi bagian Mahasiswa sekarang harus disiapkan
memiliki rasio wirausaha masih di bawah dari networking Eurasia Foundation yang untuk menghadapi dunia yang terus
4 persen dari total penduduk. Padahal, beranggotakan lebih dari tujuh ratus berubah,” tegasnya.
negara-negara maju umumnya memiliki perguruan tinggi dari enam puluh negara. Berpegang panduan arah yang jelas
rasio dua kali lipat lebih tinggi. “Kalau Digitalisasi pun menjadi bagian dan visi yang konsisten, Prof. Kadarsah
kita ingin mandiri, tidak bisa hanya penting dari transformasi yang menutup perbincangan dengan
bergantung pada pencari kerja, kita dilakukan. Trisakti membangun harapan bahwa perguruan tinggi akan
harus mencetak pencipta kerja,” ujarnya. platform pembelajaran berbasis daring, terus menjadi garda depan peradaban.
Di Universitas Trisakti, semangat itu salah satunya melalui NCUT (National “Ilmu pengetahuan tidak boleh berhenti.
diterapkan melalui berbagai program. Classroom Universtas Trisakti), yang Kampus adalah tempat bertanya,
“Dari hasil Tracer Study yang kami terbuka bagi seluruh pelajar, mahasiswa menemukan solusi, dan memberi
lakukan, lulusan entrepreneur dari dan masyarakat umum di Indonesia. Di kontribusi nyata pada masyarakat,”
Trisakti sudah di atas 4 persen. Itu sini, pelajar, mahasiswa dan masyarakat pungkasnya. n
| 33