Page 53 - Binder MO 245-001-Tahun ke-20 (1)
P. 53

akting dari dua masa penting kehidupan
                  Francisca,” terangnya.
                     Sebagai penulis naskah pertunjukan,
                  Felix K. Nesi memaparkan, tahun 2003
                  adalah tahun di mana Francisca pulang
                  ke Indonesia. Itu menjadi saat-saat yang
                  menentukan baginya untuk melihat
                  kembali seperti apa Tanah Air yang ia
                  bayangkan, juga seperti apa keluarga
                  yang selama bertahun-tahun hanya
                  menjadi ingatan.
                     Latar Bandara menarik karena
                  merupakan tempat orang-orang
                  meninggalkan sekaligus mendatangi
                  hal-hal yang ingin mereka kejar. Tangis
                  paling haru sekaligus tawa paling
                  bahagia bisa kita lihat di bandara.
                     “Kita bisa membayangkan, dan ikut
                  merasakan, apa yang ada di dalam dada
                  Fransisca di detik-detik ia harus bertemu
                  dengan dunia yang selalu dinanti-
                  nanti. Baik itu secara fisik (manusia dan
                  negara Indonesia, terutama orang-orang
                  dekatnya), maupun secara psikis, terlebih
                  pelukan anak-anak yang ia cintai,”
                  tambahnya.
                     Monolog “Ke Pelukan Orang-
                  Orang Tercinta" merupakan bagian
                  dari pertunjukan Di Tepi Sejarah
                  untuk musim ketiga persembahan
                  dari Titimangsa dan KawanKawan
                  Media bekerja sama dengan
                  Direktorat Perfilman, Musik dan Media
                  Kemendikbudristek di Teater Salihara,
                  beberapa waktu lalu.
                     Di Tepi Sejarah sendiri merupakan
                  sebuah seri monolog yang menceritakan
                  tentang tokoh-tokoh yang ada di
                  tepian sejarah. Mereka mungkin
                  kurang disadari kehadirannya dan
                  tersisih dalam catatan besar sejarah
                  bangsa namun menjadi bagian dalam
                  peristiwa-peristiwa penting yang
                  terjadi di Indonesia. Sebelumnya, telah
                  dipentaskan “Suamiku Oto dan Bel
                  Pintu” (12 Desember 2023) dan “Seroean
                  Kemadjoean” - sebuah Monolog tentang
                  Ruhana Kuddus (14 Desember 2023).
                     “Ke Pelukan Orang-Orang Tercinta”
                  sebuah monolog tentang Francisca
                  Casparina Fanggidaej merupakan produksi
                  Titimangsa ke-71 juga dapat disaksikan
                  secara daring di Indonesiana TV. n


                                                                                                                          |  53
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58