Page 48 - Binder MO 245-001-Tahun ke-20 (1)
P. 48

KEMENTERIAN
                          LINGKUNGAN HIDUP
                          DAN KEHUTANAN
                          REPUBLIK INDONESIA



               MENINGKATNYA                         dalam pengelolaan hutan, sesuai      (PNBP). Sekadar catatan, untuk tahun
               PRODUKTIVITAS HUTAN                  dengan kebijakan untuk mendorong     2023 saja PNBP pengelolaan hutan
               PRODUKSI DAN HUTAN                   implementasi Multi Usaha Kehutanan   lestari untuk pembangunan nasional
               LINDUNG                              (MUK), menjadi fokus utama.          tembus sebesar Rp2,796 triliun.
               _______________                         Memang, PBPH di bawah             Menurut Agus, perolehan itu didapat

               Ada satu hal yang cukup              kepemimpinan Agus tidak hanya        dari iuran izin, PSDH, DR maupun atas
               membanggakan dari kepemimpinan       memfokuskan pada pemanfaatan kayu,   keterlanjuran penggunaan hutan. Untuk
               Agus Justianto sebagai Dirjen PHL, yakni   tetapi juga pada hasil hutan bukan kayu,   terus meningkatkan PNBP di masa yang
               peningkatan produksi kayu bulat di   termasuk untuk ketahanan pangan      akan datang, Agus meyakini bahwa
               tahun 2023 sebagai bahan baku utama   dengan menerapkan pola agroforestri.    promosi kepada pasar global mengenai
               bagi industri pengolahan hasil hutan,   Pentingnya pengelolaan hutan      penggunaan kayu komersial dari hutan
               menghasilkan berbagai produk, seperti   yang inklusif dan partisipatif, melalui   alam yang dikelola secara lestari sebagai
               kayu pertukangan, kayu lapis, kayu   Kemitraan Kehutanan pada Perizinan   barang premium (premium goods)
               serpih, panel kayu, hingga bubur kayu.   Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH),   memiliki peran yang sangat penting.
               Peningkatan ini dapat terlihat di tahun   dikatakan Agus telah memberikan akses   “Saat ini, saya menyadari bahwa pasar
               2023, kala kayu yang berasal dari hutan   yang lebih luas kepada masyarakat.   masih terlalu terfokus pada kayu-kayu
               tanaman menjadi kontributor terbesar   “Melalui MoU dan Naskah Kesepakatan   tertentu dari hutan alam, seperti meranti,
               dengan persentase mencapai 89,01%.   Kerja Sama (NKK) tersebut, masyarakat   keruing, kamper, dan merbau. Padahal,
               Sementara kayu hutan alam menyusul   turut terlibat dalam pengelolaan hutan   potensi kayu dari jenis-jenis kayu kurang
               dengan 7,37%, lalu BUMN Perhutani    dengan berbagai inisiatif dan praktik   dikenal (belum masuk dalam kelompok
               sebesar 1,59%, dan sektor non-kehutanan   kehutanan lestari,” tukasnya.   jenis kayu komersial utama) melainkan
               mencapai 2,03%.                         Ia menambahkan bahwa              termasuk dalam kelompok rimba
                  Tak hanya produksi kayu, selama   implementasi MUK adalah kunci        campuran yang terdapat di hutan alam
               kepemimpinan Agus, produksi hasil    keberhasilan dalam meningkatkan nilai   Indonesia sangatlah besar. Saya percaya
               hutan bukan kayu juga mengalami      ekonomi sektor hutan dan produktivitas   bahwa jenis-jenis kayu kurang dikenal
               peningkatan yang signifikan, seperti   kawasan hutan melalui diversifikasi   ini memiliki kualitas yang tidak kalah
               rotan, gaharu, getah, dan bambu.     produk hulu dan hilir. “Sepanjang    dengan jenis kayu yang sudah lebih dulu
               Tercatat pada tahun 2023, produksi hasil   tahun 2023, implementasi MUK berhasil   dikenal dalam perdagangan,” papar Agus.
               hutan non-kayu mencapai 820,2 ribu ton,   diterapkan pada luas 14.078 hektare di   Selain itu, kata Agus lagi, pihaknya
               melebihi target sebesar 193% dari 425   areal PBPH yang tersebar di 7 provinsi   akan memfokuskan pada penguatan
               ribu ton yang telah ditetapkan didalam   dan 28.203 hektare pada 12 Kesatuan   usaha jasa lingkungan, seperti wisata
               Renstra Ditjen PHL 2020-2024.        Pengelolaan Hutan (KPH) Perhutani    alam dan penyerapan/penyimpanan
                  Di sisi lain, kebijakan yang diterapkan   dengan menerapkan multiusaha   karbon pada hutan produksi dan
               oleh Agus juga menyentuh tentang     kehutanan dengan pola agroforestri,   hutan lindung. “Upaya ini akan terus
               pentingnya pengelolaan hutan yang    termasuk di dalamnya upaya untuk     kami perkuat agar kontribusi terhadap
               inklusif, dapat terlihat melalui perluasan   ketahanan pangan,” beber Agus sembari   lingkungan juga semakin meningkat.
               akses masyarakat termasuk pemberian   menambahkan bahwa implementasi      Keberlanjutan usaha jasa lingkungan
               akses legal dalam bentuk Kemitraan   MUK telah dilakukan di area 64 unit KPH   di sektor hutan menjadi bagian
               Kehutanan pada Perizinan Berusaha    dengan luas 12.210 hektare yang tersebar   integral dari visi saya untuk mencapai
               Pemanfaatan Hutan (PBPH) yang        di 14 provinsi, mencerminkan komitmen   pengelolaan hutan yang lestari dan
               mencapai 20.643 hektare sepanjang    luasnya dalam mencapai keberlanjutan   berdampak positif secara ekonomi serta
               tahun 2023. “Angka ini jauh melampaui   melalui prinsip-prinsip kehutanan yang   ekologis,” ia menjelaskan.
               target sebesar 15.000 hektare atau   holistik dan inklusif.
               mencapai 137,6%,” tegas Agus yang
               mencerminkan komitmennya terhadap                                         KEBERHASILAN PRODUKSI
               pengelolaan hutan yang inklusif.     PNBP PEMANFAATAN                     KAYU OLAHAN MERAIH
                  Lebih lanjut Agus menekankan      HUTAN TEMBUS RP2,796                 PUNCAK
                                                                                         _______________
               pentingnya Kemitraan Kehutanan       TRILIUN
                                                    _______________
               dengan masyarakat, yang terwujud                                          Catatan prestasi Dirjen PHL pada tahun
               dalam penandatanganan MoU dan        Bicara tentang produksi kehutanan, tak   2023 bisa juga dilihat dari keberhasilan
               Naskah Kesepakatan Kerja Sama (NKK).   lepas dari kontribusi bidang pengelolaan   produksi kayu olahan pada sektor hilir
               Hal ini tak lepas dari komitmennya   hutan lestari dalam turut menyumbang   pengelolaan hutan secara lestari yang
               dalam melibatkan masyarakat          Penerimaan Negara Bukan Pajak        mencapai puncaknya. Ketika langkah-


               48   |
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53