Page 29 - Binder MO 266-004-Tahun ke-21
P. 29
“Daripada membangun pusat R&D menjadi etalase hilirisasi inovasi dan tanaman tropis.
sendiri atau meng-outsource ke luar jembatan komunikasi antara peneliti dan “Selama 30 tahun, IPB University
negeri, mengapa tidak menggandeng pelaku industri. Di sini, IPB University telah melahirkan 438 startup, dengan
perguruan tinggi dalam negeri?” Prof. tidak hanya memamerkan hasil riset, 212 di antaranya berkembang pesat
Arif menegaskan. tetapi juga membangun ekosistem dalam enam tahun terakhir dan tingkat
Ide ini ternyata bukan angan kosong. inovasi yang siap diterapkan secara keberhasilan 65%. Dari 56 startup
IPB University kini menjadi magnet bagi praktis. terbaru, omzet naik 70% menjadi
banyak BUMN yang ingin memperkuat IPB University dikenal sebagai pionir Rp227,45 miliar, sementara penyerapan
inovasi. Salah satu hasil kolaborasi dalam teknologi pertanian berbasis 4.0. tenaga kerja melonjak hampir 90%.
paling menonjol adalah pengembangan Melalui Agro-Maritime 4.0, IPB University Ini menunjukkan bahwa ekosistem
Precipalm, alat pemupukan presisi mengintegrasikan AI, IoT, dan robotika inovasi IPB University berhasil mencetak
untuk kelapa sawit yang dikembangkan dalam sektor pertanian, perikanan, pelaku usaha tangguh dan berdampak,”
bersama PT Bank SMBC Indonesia Tbk kehutanan, dan peternakan. tambahnya.
(BTPN) dan PT Pupuk Kalimantan Timur Contohnya? Varietas padi unggulan, Capaian IPB University tidak hanya
(Kaltim), yang mampu meningkatkan seperti IPB 3S dan IPB 15S dengan potensi ada di ruang akademik. Melalui program
efisiensi pemupukan hingga 30%. IPB hasil hingga 12 ton/hektare, lebih dari dua seperti Data Desa Presisi, One Village
University juga telah menjalin kerja kali lipat rata-rata nasional. Kedelai IPB One CEO, dan Ekosistem Sekolah
sama dengan BULOG dan juga berbagai bahkan bisa mencapai 4,6 ton/hektare, Peternakan Rakyat (SPR), IPB University
BUMN lainnya. jauh di atas capaian nasional 1,5 ton. telah menjangkau 6.675 desa, sekitar 8%
Namun menurut Prof. Arif, perlu ada Ada juga teknologi monitoring desa di Indonesia.
langkah strategis lanjutan. “Perguruan ikan tanpa sampling menggunakan AI “Kalau semua berbasis charity,
tinggi harus dipetakan kekuatannya canggih, pemupukan presisi berbasis kita akan jadi cost center. Tapi kalau
secara nasional agar BUMN bisa satelit, hingga prediksi kebakaran hutan kita ubah jadi business entity, ada
dengan tepat memilih mitra R&D sesuai enam bulan sebelumnya. Di ranah sustainability. Dan itu yang kita dorong,”
kebutuhan mereka,” jelasnya. biomaterial, IPB University telah membuat jelas pria yang meraih penghargaan
Meski ada keterbatasan dana helm dan rompi antipeluru dari limbah Tokoh Pemberdayaan oleh Rumah Zakat
APBN, IPB University tak tinggal diam. sawit serta pelapis pesawat tempur dari pada 2024 lalu tersebut.
Mereka aktif menjalin kerja sama kulit udang (kitosan). Di kancah global, reputasi IPB
dengan pihak swasta, BUMN, dan Tidak hanya berhenti di laboratorium, University kian bersinar. Kampus yang
lembaga internasional. Konsorsium inovasi-inovasi IPB University telah sukses meraih penghargaan Terbaik 1
riset internasional yang awalnya hanya menembus pasar internasional. Papaya Indonesia’s SDGs Action Award 2024
delapan, kini sudah mencapai 80. Dana California, manggis, nanas, tempe, untuk ketiga kalinya dan memborong 15
riset yang berhasil dikumpulkan pun telur omega-3, bahkan pakan ternak penghargaan pada Anugerah Diktisanitek
mencapai Rp500-600 miliar per tahun. telah diekspor ke berbagai negara, 2024 ini, menempati peringkat 49 dunia
Semua itu, kata Prof. Arif, tak lepas termasuk Amerika, Jepang, dan Eropa. Ini dalam bidang pertanian versi QS World
dari filosofi “jemput bola” secara membuktikan standar mutu inovasi IPB University Rankings, sekaligus menjadi
proaktif. “Kalau mental kita hanya jaga University sudah diakui secara global. yang terbaik di Asia Tenggara. Tak hanya
warung, nasib kita jadi bergantung siapa Visi besar Prof. Arif untuk IPB itu, dalam kategori interdisciplinary
yang datang. Tapi kalau jemput bola, University adalah menjadi Global science, IPB University juga mengukir
nasib kita ditentukan oleh usaha dan South Leader in Inopreneurship. Ia prestasi dengan berada di posisi 60 dunia
negosiasi kita,” ujar peraih penghargaan memadukan dua pendekatan, yakni versi Times Higher Education.
Prominent Figure in Food Sustainability technopreneurship untuk industri dan Sebagai penutup, Prof.
Through Research and Innovations oleh sociopreneurship untuk masyarakat. Arif menyampaikan refleksi
REPNAS tersebut. Karena itu, dirinya “Keduanya tidak harus saling kepemimpinannya dengan penuh
aktif memperkenalkan kompetensi, mengalahkan,” katanya. Maka lahirlah visi kerendahan hati. “Tentu biarlah orang
keunggulan, dan reputasi IPB University techno-sociopreneurship IPB University, lain yang menilai,” ujarnya. Ia hanya
kepada mitra-mitra potensial. dengan misi menghadirkan inovasi yang ingin terus belajar menjadi pemimpin
Prof. Arif menggarisbawahi, berdampak luas. transformatif yang tak sekadar siap
komunikasi menjadi kunci dalam IPB University kini memiliki teaching menghadapi perubahan, tapi mampu
menjembatani dunia akademik dan factory, startup center, dan inkubator menggerakkannya. “Karena satu-satunya
industri. “Bahasa akademik sering tidak bisnis untuk mendampingi pelaku yang abadi adalah perubahan. Dan
nyambung dengan bahasa bisnis,” usaha. Beberapa startup binaan IPB pemimpin yang dibutuhkan adalah yang
ujarnya. Untuk itulah IPB University University bahkan sudah menembus lincah, tangguh, dan visioner dalam
membangun Science Techno Park, yang pasar ekspor, mulai dari ikan hias hingga meresponsnya,” tutupnya. n
| 29