Page 46 - Binder1
P. 46
FINANCIAL
TALK
MENTAL
ACCOUNTING
BENEFITS
Naskah: Nur Asiah | Foto: Istimewa
MESKIPUN KEPUTUSAN-KEPUTUSAN INI
TERLIHAT RASIONAL, NYATANYA SERINGKALI
LEBIH DIATUR EMOSI, DAN DAPAT
MENYESATKAN ATAU BAHKAN MERUSAK
KONDISI KEUANGAN.
ikirkan berapa harga yang akan kita bayarkan
untuk makan malam saat liburan di Roma
dibandingkan dengan makan di rumah.
P Mungkin, pemandangan Colosseum yang
indah, pelayan ramah, dan pasta Italia yang lezat dan
bonafid akan membujuk kita untuk menghabiskan banyak
uang di sana tanpa penyesalan. Pada saat yang sama, kita
akan meninggalkan restoran lokal dengan perasaan kesal,
jika harus membayar dengan jumlah yang sama di sana!
Kita mungkin berpikir, di mana atau apa yang kita bayar
seharusnya tidak menjadi masalah bagi pengeluaran kita.
Tapi, ternyata tidak!
Kecenderungan membuat label mental untuk uang
berdasarkan asal-usulnya atau tujuan ini dikenal sebagai
mental accounting atau akuntansi mental. Uang itu sendiri
dapat dipertukarkan, namun dengan membaginya
secara mental ke dalam label-label, kita tidak melihatnya
seperti itu. Meskipun keputusan-keputusan ini terlihat
rasional, nyatanya seringkali diatur oleh emosi, dan dapat
menyesatkan atau bahkan merusak kondisi keuangan.
Bias ini pertama kali diperkenalkan pemenang
nobel ekonomi 2017, yaitu Profesor Richard Thaler
dari University of Chicago. Budi Frensidy, Dosen
Departemen Akuntansi FEB UI, mengungkapkan, “Bias
akuntansi mental adalah kecenderungan seseorang
46 | | 47