Page 45 - Binder MO 241 (2)
P. 45
KATA MEREKA
BAMBANG SOESATYO
(KETUA MPR RI)
“SAYA TIDAK RAGU MEMILIH UT”
___________________________________
“Di usianya yang ke-39 tahun, Universitas Terbuka (UT) terus berkiprah
sebagai pelopor pendidikan jarak jauh di Indonesia. Menjadi rujukan berbagai
perguruan tinggi lain dalam penggunaan model pembelajaran jarak jauh.
Sekaligus memperkuat diri menuju Cyber University yang andal dengan
menyediakan berbagai layanan akademik berbasis teknologi informasi dan
komunikasi.
Dalam hal pemerataan pendidikan tinggi, UT turut berkontribusi
meningkatkan jumlah angka partisipasi kasar (APK) dan daya jangkau layanan
pendidikan tinggi di Indonesia. Jika dibandingkan dengan negara-negara
ASEAN, APK Indonesia memang masih kalah dari Malaysia dan Singapura. UT
telah membuka akses yang luas dalam meningkatkan APK Indonesia, baik bagi
warga negara yang ada di dalam negeri maupun yang ada di luar negeri.
Saya tidak ragu memilih kuliah S1 Hukum pada FHISIP UT dan pada 11 Juli
2023 lalu telah diwisuda oleh Rektor UT Prof. Ojat Darojat sebagai Wisudawan
Kehormatan. Saat ini saya kembali mendaftar sebagai mahasiswa UT pada
program Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi. Semangat belajar saya yang
masih membara ini, semoga bisa menjadi pendorong bagi berbagai anak
bangsa untuk tidak ragu dalam menuntut ilmu”. (Rud)
DR. MOELDOKO
(KEPALA STAF KEPRESIDENAN RI/KETUA IKA UT)
“TUNJUKKAN KIPRAH DAN BERANI
MELAKUKAN PERUBAHAN”
_____________________________________________
“Lulusan Universitas Terbuka (UT) harus meluruskan stigma UT di mata
masyarakat. Selama ini UT masih dicitrakan sebagai perguruan tinggi kelas
rendahan. Ini sama sekali tidak benar. Kita semua harus meluruskan stigma
kurang baik itu. Anda semua jangan merasa rendah diri. Untuk meluruskan
pandangan negatif terhadap UT, maka para lulusan atau alumni harus mampu
menunjukkan kiprahnya dan melakukan satu perubahan. Kuncinya, berani
untuk melangkah.
Resepnya tiga M, yakni Move (bergerak), Motivate (memotivasi), Make
Different (membuat perbedaan). Selama ini, sebagian besar orang tidak berani
bergerak dan melangkah untuk melakukan sesuatu, dan hanya menunggu.
Padahal, sikap tersebut sangat dibutuhkan untuk membangun motivasi
demi membuat perbedaan. Contohnya saya. Kalau dulu saya tidak bergerak
mengambil keputusan untuk keluar dari lingkungan kemiskinan, saya tidak
bisa mencapai posisi seperti saat ini. Jadi, jangan pernah takut untuk bergerak
dan melakukan sesuatu.” (ksp.go.id)
| 45