Page 49 - Binder MO 241 (2)
P. 49
asal Kesultanan Aceh yang membentuk ”Pertunjukan ini mengingatkan kita kapal beserta persenjataannya, taktik,
sebuah pasukan bernama Inong Balee. kembali atas kejayaan armada laut kita dan strategi perang laut, serta mobilisasi
Pasukan tersebut beranggotakan para di abad ke-16, sekaligus mempelajari masyarakat untuk kepentingan
perempuan yang menjadi janda, karena bagaimana kekuasaan dikembangkan pertahanan dan keamanan maritim
suami mereka tewas akibat berjuang oleh kesultanan Aceh saat itu, dengan pada saat itu. Semoga pelajaran dan
melawan Tentara Portugis. Pada satu membangun infrastruktur maritim, nilai-nilai penting yang terkandung
kesempatan, meski tengah dirundung melaksanakan peraturan perdagangan, didalam cerita Laksamana Malahayati
duka karena anaknya diculik, Malahayati serta mengembangkan kekuatan bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat
tidak lantas kehilangan semangat saat angkatan laut. Bersama itu pula kita secara umum dan terutama bagi
harus berhadapan dengan musuh. belajar mengenai kekuatan armada generasi muda,” pungkasnya. ■
Dia selalu berhasil memimpin
pasukan dan memenangkan
pertarungan. Pasukan Inong Balee pun
tidak hanya menang kala bertarung di
Teluk Haru yang merupakan markas
tentara Portugis, tapi juga menyerang
pasukan Belanda yang berbuat onar
dan merampas seluruh hasil bumi
Kesultanan Aceh. Meski bertempur di
atas geladak kapal, pasukan di bawah
kepemimpinan Laksamana Malahayati
selalu berhasil. Hingga dia disambut
oleh Sultan Aceh dan diberikan gelar
Laksamana Amirul Harb Keumalahayati.
Laksamana TNI Muhammad Ali Kepala
Staf TNI Angkatan Laut mengungkapkan,
melalui pementasan ini kita dapat
mengetahui ada sebuah lembaga
pendidikan militer setingkat Akademi
Angkatan Laut bernama Baitul Maqdis
di Banda Aceh. Nama yang menjadi
salah satu inspirasi dalam pembentukan
Komando Wanita Angkatan Laut atau
Kowal pada tahun 1963.
”Laksamana Malahayati memberi
pelajaran tentang pentingnya
kedudukan wanita yang memiliki peran
dan kesempatan yang sama ditengah
masyarakat,” ungkapnya.
Sejak tahun 2013 TNI AL Juga
membuka peluang bagi wanita untuk
menempuh pendidikan di Akademi
Militer Angkatan Laut. Keahlian
Malahayati dalam diplomasi, sambung
Laksamana TNI Ali, memberikan
inspirasi bagi kita bahwa bukan
hanya fisik yang diandalkan, namun
kecerdasan komunikasi menjadi
penting dalam peranannya menjaga
laut Indonesia. Inilah yang mengispirasi
TNI AL dalam melaksanakan diplomasi
maritim, serta merancang kekuatan
Angkatan Laut hingga 20 tahun ke
depan.
| 49