Page 40 - Binder MO 241 (2)
P. 40
■ COVER STORY
berubah menjadi PTN BH sejak Oktober (Computer-Mediated Communication)
2022 lewat PP No 36 tahun 2022. Ini saat itulah UT bergerak naik. Karena
merupakan loncatan penting bagi UT, memang UT amat didukung perubahan
karena artinya perguruan tinggi ini teknologi. Ketika internet semakin masif
sudah dikelola sebagai lembaga yang dan semua orang punya smartphone,
lebih otonom dibandingkan sebelumnya. jika ada kakek berusia 82 tahun mau
Tentu itu akan memberikan ruang gerak kuliah di UT pun tidak ada masalah.
yang lebih hebat bagi UT,” tambahnya. Dengan bantuan teknologi yang selalu
Prof. Ojat memaparkan, banyak terus maju, maka masyarakat semakin
pencapaian kecil yang diraih UT, seperti akrab dengan teknologi, UT pun semakin
kepercayaan yang pernah diberikan berkembang. Informasi UT akan kian
oleh pemerintah kepada UT untuk diterima masyarakat.
menyelenggarakan program Bank “Masyarakat sekarang relatif lebih
Dunia. ”Pada tahun 2005 sampai 2010 well-informed tentang UT, makanya
Setelah target 500 ketika pemerintah mengeluarkan sekarang mahasiswa UT “loncat” lagi.
undang-undang guru dan dosen no.
Ketika kami diinfokan jumlah mahasiswa
ribu mahasiswa 14 tahun 2005, yakni setiap guru dari sudah 525.360 orang, itu rasanya luar
biasa, kami menggelar tasyakuran.
TK sampai SMA kan harus S1. Tidak ada
aktif tercapai, pilihan bagi mereka yang di daerah- Silakan cari perguruan tinggi lain,
tidak akan ada yang sama. Hanya UT
daerah, hanya UT pilihannya. Tonggak
UT siap dengan yang lebih penting adalah ketika UT awal satu-satunya. Karenanya, UT dikenal
bukan sebagai Universitas Terbuka, tapi
didirikan tahun 1984, komunikasi masih
menetapkan target surat menyurat. Jika ada surat yang tidak Universitas Terbesar,” ucapnya bangga.
Setelah target 500 ribu mahasiswa
sampai ke mahasiswa akan kembali ke
baru, yaitu 1 juta UT. Itulah yang disebut correspondent aktif tercapai, UT siap menantang diri
dengan menetapkan target baru, yaitu 1
education,” jelasnya.
mahasiswa aktif Ojat menyebut banyak orang yang juta mahasiswa aktif pada 2025. Namun,
Di era awal UT didirikan, Prof.
Prof. Ojat menegaskan ini tak sekadar
pada 2025. mengeluh. Namun, ketika teknologi mengejar angka, yang terpenting kualitas.
kian maju, seperti saat mulai ada CMC Di era milenial pun, UT semakin
eksis dan menjadi pilihan di kalangan
anak-anak muda. ”Saya sering
mengatakan jangan mengaku milenial
kalau kuliahnya masih di kampus
konvensional. Kalau milenial itu belajar
harus online, friendly dengan digital
transformation. Itulah ciri-ciri generasi
milenial dan gen Z. Kalau kuliah tatap
muka mah biasa. Sekarang kuliah itu
tidak harus pergi ke kampus, tidak harus
pergi ke kota besar. Kuliah bisa di rumah,
bisa juga di tempat kerja,” pungkasnya.
Ibarat seorang nakhoda di sebuah
kapal besar, Prof. Ojat berharap UT
semakin menjadi pilihan bagi masyarakat
sehingga mampu melaksanakan
mandat dari pemerintah untuk menjadi
solusi bagi bangsa. Ia tidak ingin ada
anggota masyarakat yang mengeluh
atau termajinalkan karena tidak punya
kesempatan masuk ke Perguruan Tinggi,
akan menjadikan UT sebagai solusi.
40 |