Page 51 - Binder MO 216
P. 51

Keluarga Penuh Syukur
                  ___________________________

                  “Bersyukur selalu.” Itulah kata kunci Profesor Zudan bersama
                  keluarga dalam mengarungi kehidupan. “Saya dan keluarga
                  istri anak anak termasuk keluarga yang mensyukuri dan
                  menikmati apa yang kami miliki,” tuturnya saat ditanya apa
                  yang dilakukannya saat senggang bersama keluarga. Karena
                  bukan tidak mungkin, dengan load kerja yang sangat tinggi
                  sulit baginya untuk membagi waktu bersama keluarga. Tapi,
                  ternyata semua bisa diatur dengan baik. Dengan rasa syukur
                  semua bisa dilewati penuh kebahagiaan.
                     “Bagi saya keluarga sangat penting, tetapi sebagai
                  aparatur pemerintah yang diberi tugas dan tanggung
                  jawab untuk melayani masyarakat saya sudah berjanji untuk
                  mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Keluarga   Kegandrungannya terhadap olahraga bela diri ini
                  sudah memahami peran dan tanggung jawab jabatan yang   kemudian ia tularkan kepada tiga anaknya. “Ketiga anak
                  saya emban untuk kepentingan bangsa dan negara. Di tengah   saya karateka. Mereka sejak kecil sudah belajar karate dan
                  tugas yang padat, saya selalu meluangkan waktu bersama   sering saya latih sendiri. Sekarang semuanya sudah meraih
                  keluarga sehingga  peran sebagai kepala keluarga dan ayah   sabuk hitam,” ujarnya lagi.
                  bisa tetap terjaga keseimbangannya, seperti makan bersama,   Tapi sekarang, tentu dia perlu mengatur waktu yang
                  meluangkan waktu untuk rekreasi bersama, menyalurkan hobi   tepat untuk kembali berlatih karate bersama buah hatinya
                  untuk merawat koleksi bonsai, karate, dan lain-lain,” bebernya.  itu, karena ketiga anaknya sudah memiliki aktivitas yang
                     Dulu, katanya, sewaktu ketiga  anaknya masih kecil, dia   tak kalah sibuk. “Sekarang anak sulung saya sudah di
                  kerap melakukan latihan karate bersama. Maklum, Zudan   Fakultas Kedokteran (FK) UNS dan sedang Co Asst, anak
                  adalah seorang karateka dan kini menjabat Ketua Umum   kedua putri juga di FK UNS, serta yang bungsu kelas 2 SMA
                  Forum Karate Tradisional Indonesia (FKTI).             di Nurul Fikri Boarding School,” paparnya.






                                      Bahagia Jadi Takmir Masjid
                                      _______________________________

                                      Selain karate, Ketua Umum Korpri Nasional ini juga masih menyisakan waktunya untuk ibadah. Bukan hanya
                                      sholat dan ibadah lainnya, tapi juga menyediakan diri untuk dipilih menjadi pengurus atau takmir masjid.
                                      Hal itu diakuinya sebagai usaha maksimal menggunakan waktu yang diberi oleh Allah SWT. “Mumpung
                                      masih ada kesempatan untuk mengabdi sesuai keyakinan saya, yaitu melalui kegiatan keagamaan, di
                                      antaranya menjadi pengurus atau takmir, marbot di masjid di lingkungan Kantor Kemendagri, dan di
                                                                                    lingkungan Ditjen Dukcapil,” akunya.
                                                                                    Sebagai pengurus masjid, Zudan mengakui bisa
                                                                                    menjaga silaturahmi dengan banyak orang sambil
                                                                                    mempraktikkan nilai-nilai keagamaan dalam
                                                                                    kehidupan sehari-hari.
                                                                                      “Saya banyak bahagia dan bersyukur menjadi
                                                                                    marbot atau pengelola masjid di Kemdagri.
                                                                                    Bahagia karena mendapat kesempatan merawat
                                                                                    rumah Allah dan bisa banyak berinteraksi dengan
                                                                                    orang-orang soleh. Selama lebih tujuh tahun
                                                                                    menjadi marbot, saya selalu merasa mendapatkan
                                                                                    kemudahan dari Allah SWT ketika merawat dua
                                                                                    masjid di lingkungan Kementerian Dalam Negeri,
                                                                                    yaitu masjid besar An-Nuur di Jalan Medan
                                                                                    Merdeka Utara serta Masjid Nurul Falah di Kantor
                                                                                    Dukcapil dan Pemdes Pasar Minggu,” tutupnya. n


                                                                                                                            |  51
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56