Page 30 - Binder WO 124-001-Tahun ke-11 (1)
P. 30

KARTINI INSPIRATIF
               2025





                             dr. Wahyu Sriningsih, Sp.B-KBD                     Dunia bedah yang sangat spesifik dan menantang
                               Dokter Spesialis Bedah Digestif dan              memang tidak banyak diisi oleh perempuan atau
                                            Konsultan Bedah Digestif            masih minoritas. Tapi sejak awal menempuh
                                                                                pendidikan spesialis, dr. Wahyu tahu dia ingin terus
                                   Keteguhan untuk                              melangkah, ini adalah passion-nya, sekalipun jalurnya

                                                                                tak mudah. Semangat yang sama juga membawanya
                 Bermanfaat Bagi Sesama                                         ke pelosok-pelosok negeri. Hampir tiap tahun, bersama
                                                                                rekan-rekan seangkatannya di Fakultas Kedokteran
                                                                                UI, dia menjelajahi daerah-daerah terpencil untuk
                       Naskah: Angie Diyya | Foto: Atiek Hendriyanti | Digital Imaging: Fikar Azmy  menjalankan bakti sosial medis. “Biasanya ke Indonesia
                                                                                Timur, seperti Sumba, Flores, Ambon, dan Wakatobi,”
                                        ak semua luka bisa sembuh begitu saja   ujarnya. Kegiatan yang dilakukan pun beragam, mulai
                                        setelah tindakan medis. Ada luka lain yang   dari edukasi gizi, pemeriksaan mata gratis, hingga
                                        tak terlihat, keraguan, ketakutan, bahkan   tindakan bedah ringan seperti sunat. Uniknya, setiap
                                Tkehilangan arah hidup pascaoperasi. Di titik   misi sosial ini juga membawa satu barang lain yang
                                itulah dr. Wahyu Sriningsih, Sp.B-KBD, memilih untuk   nilainya tak kalah besar, yakni buku. “Kami selalu
                                hadir, bukan hanya sebagai dokter bedah, tapi juga   sisakan ruang untuk membawa buku, lalu tinggalkan
                                sahabat dan penggerak harapan. Lewat Komunitas   perpustakaan kecil di tempat singgah,” ujar perempuan
                                Ostomate Persahabatan atau KOPER, dia mendampingi   kelahiran 10 Mei 1970 ini dengan nada bersemangat.
                                para pasien ostomi melampaui masa-masa tersulit.  Di tempat yang akses bacaan masih terbatas tersebut,
                                   Komunitas ini menjadi ruang bertukar cerita   buku dan tas pun menjadi hadiah istimewa.
                                sekaligus tempat aman bagi pasien dengan stoma,    Salah satu daerah yang paling membekas baginya
                                lubang buatan yang terhubung ke saluran cerna atau   adalah Sumba. Bukan hanya karena lanskapnya,
                                kemih, untuk belajar berdamai dengan kondisi baru.   tapi juga ikatan emosional yang terbentuk. Kain-
                                Mereka saling menyemangati, memberi edukasi,    kain Sumba bahkan kini menjadi bagian dari lemari
                                hingga berbagi cara merawat diri secara mandiri, tanpa   bajunya. “Saya suka kenangannya. Kain itu dipakai
                                harus selalu bergantung pada tim kesehatan. “Kalau   jadi simbol dari pertemanan dan perjalanan kami
                                ada anggota baru, biasanya dibantu teman-teman   ke sana,” ujarnya sambil tersenyum. Tahun ini, tradisi
                                yang sudah lebih dulu bergabung. Mereka dengan   itu berlanjut. Bersama timnya dia bersiap untuk
                                sukarela mengajarkan,” ujar dr. Wahyu.          perjalanan berikutnya ke Banggai, Sulawesi Tengah.
                                   Sebagai dokter spesialis bedah digestif di RS   Seperti biasa, bukan hanya alat medis yang dibawa,
                                Siloam dan RS Persahabatan, dr. Wahyu tak hanya   tapi juga semangat untuk berbagi.
                                mengandalkan keahlian teknisnya di ruang operasi.   Meskipun banyak kegiatan, dr. Wahyu yang juga
                                Baginya, peran seorang dokter belum selesai setelah   aktif mengajar ini tak pernah merasa jauh dari akar
                                benang operasi dijahit rapi. “Saya tidak cuma operasi   perannya sebagai perempuan. “Sekarang perempuan
                                lantas selesai. Ada nilai sosial yang harus tetap saya   itu hebat-hebat, luar biasa. Tapi jangan sampai lupa
                                bawa,” katanya menjelaskan komunitas yang dia   pada kodrat kita,” lanjutnya. Dia percaya, peran publik
                                bina tersebut. KOPER kini beranggotakan lebih dari   dan domestik bukan hal yang harus dipilih salah
                                100 orang. Meskipun berawal dari inisiatif pribadi,   satunya. Keduanya bisa dijalani bersamaan, asalkan
                                gerakannya meluas kepada banyak pasien yang     dengan penuh kesadaran. Ibu tiga putra ini mengaku
                                sebelumnya tak tahu harus bertanya ke siapa tentang   masih rutin bangun pukul empat pagi untuk memasak
                                rutinitas hidup pascaoperasi. Namun, lewat grup   bagi keluarganya, meskipun malam sebelumnya baru
                                WhatsApp, para anggota bisa bertukar info, memberi   pulang dari rumah sakit. “Saya tetap ibu di rumah,”
                                semangat, hingga saling mengingatkan. Bila ada kasus   tambahnya. Baginya, keberhasilan bukan semata gelar
                                rumit, biasanya langsung ditangani dr. Wahyu dalam   atau jabatan, tapi konsistensi menjalankan peran
                                bentuk video edukasi atau konsultasi daring.    walau sekecil apa pun dengan penuh cinta.



               30   |




                                                                                                                              28/04/25   20.17
       18-47 kartini.indd   30                                                                                                28/04/25   20.17
       18-47 kartini.indd   30
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35