Page 34 - Binder WO 124-001-Tahun ke-11 (1)
P. 34
KARTINI INSPIRATIF
2025
Novita Yunus perekonomian memang cukup terasa. Itulah sebabnya,
Owner & Creative Director Batik Chic kami harus mencari terobosan dan market baru.
Misalnya, kami berinisiatif membuat pameran sendiri
Menjaga Sekaligus yang berpotensi meraih profit, jadi tidak hanya
menunggu undangan pameran saja. Kami memang
Merawat Warisan Budaya perlu bereaksi adaptif dan inovatif terus-menerus
menyesuaikan diri dengan kondisi terkini, agar bisnis
tetap bisa bertahan,” lanjut ibu tiga anak yang juga
memiliki brand NY by Novita Yunus untuk pasar luar
Naskah: Elly Simanjuntak | Foto: Atiek Hendriyanti | Digital Imaging: Fikar Azmy
negeri yang lebih edgy, Tiraz by Batik Chic untuk
busana Muslim, BC Home, dan Warung Mbak Mar.
ndonesia memiliki kekayaan warisan budaya Apalagi, jaringan bisnisnya sudah semakin
yang luar biasa, sehingga menjadi penting membesar, termasuk mengenal dengan baik
untuk dilestarikan dan dirawat, agar tidak para pengrajin, dan tentunya mereka sangat
Ihilang ditelan zaman. RA Kartini percaya bahwa mengharapkan tetap bisa berproduksi serta
budaya adalah fondasi identitas dan kebanggaan berkolaborasi dengan Batik Chic. “Batik tidak boleh
bangsa. Dia tidak ingin budaya hilang karena lenyap dari peredaran di pasaran. Saya pernah
perubahan dan mengajarkan bahwa perubahan harus diminta mengeksplorasi kain tenun Ulap Doyo dari
dilakukan dengan tetap menghargai akar budaya kita Kalimantan Timur, karena tidak ada yang memakai,
sendiri. Pesan RA Kartini begitu mendalam terpatri produksinya tak berlanjut, dan pengrajinnya
dipegang teguh oleh Founder & Creative Director Batik berpindah ke pekerjaan lain. Tapi, setelah Ulap
Chic Novita Yunus. Itulah sebabnya, dalam situasi apa Doyo Slippers kreasi Batik Chic memenangkan
pun, sebagai pebisnis dan penjaga wastra nusantara UNESCO Award of Excellence for Handicrafts 2012
dia tetap berkomitmen akan selalu mempertahankan dan kemudian saya menjadi salah satu juri di ajang
usaha yang telah dijalaninya selama 16 tahun ini. ini, syukurlah sekarang permintaan pasar sudah
Kondisi ekonomi sekarang ini menampakkan meningkat dan pengrajin mulai menenun lagi. Jadi,
nuansa melesu dalam dunia bisnis di Tanah Air dan wastra nusantara memang harus terus digerakkan
banyak pengusaha yang ketar-ketir. “Syukurlah, Batik dan dipakai oleh banyak orang, agar tetap hidup,”
Chic segmentasi pasarnya lebih ke menengah atas, papar Novi menjelaskan.
jadi masih ada yang berbelanja, meskipun jumlahnya Semua pihak memang harus bergandengan
berkurang. Sekarang ini yang paling terpukul adalah tangan sekaligus ikut andil dalam menjaga, merawat,
teman-teman desainer yang pasarnya lebih ke mass dan memakai wastra nusantara. Pemerintah
market, karena konsumsi masyarakat sekarang pun sudah turut berkontribusi dalam membuat
prioritasnya lebih ke aktivitas keperluan makan kebijakan pemakaian batik sebagai seragam kantor,
terlebih dahulu,” ungkap perempuan yang biasa kemudian mendukung lahirnya motif-motif baru, dan
disapa Novi ini. mendorong kaum muda turut menggiatkan batik
Demi menaklukkan tantangan tahun ini, dia agar tetap lestari. Itulah sebabnya, menjaga wastra
bersama tim berstrategi untuk fokus di ranah pasar Nusantara telah menjadi amanah bagi Novi untuk terus
B2B. Misalnya, menawarkan produk untuk gift atau digaungkan di dalam dan luar negeri, apalagi kainnya
hampers ke berbagai perusahaan yang membutuhkan sangat beragam bukan hanya batik, tapi juga ada ulos,
corporate gift, namun tentunya ranah B2C tetap terus songket, tenun gedog, dan lain sebagainya. Sehingga
digarap. “Beberapa kegiatan pameran di tahun ini pesan RA Kartini yang mengajarkan bahwa budaya dan
pun terdampak dan dibatalkan, baik exhibition di perubahan bisa berjalan bersama, tanpa harus saling
dalam maupun luar negeri. Jadi, efek melemahnya bertentangan tetap tercipta sekaligus lestari.
34 |
28/04/25 20.17
18-47 kartini.indd 34 28/04/25 20.17
18-47 kartini.indd 34