Page 24 - Binder WO 124-001-Tahun ke-11 (1)
P. 24

KARTINI INSPIRATIF
               2025







                                                         Uti Rahardjo           kita butuh keseimbangan body, mind, and soul. Kalau
                      Founder & CEO Creative Center Indonesia                   kita tidak selesai dengan diri kita sendiri, kita tidak akan
                                                                                bisa menghadapi tantangan dari luar,” tuturnya.
                Mengubah Tantangan                                              inilah tantangan baru karena teknologi bisa menjadi
                                                                                   Berbicara soal teknologi, Uti menyebut bahwa


                  Menjadi Kesempatan                                            alat bantu yang luar biasa, tapi juga bisa berbahaya
                                                                                kalau tidak digunakan secara bijak. “Teknologi itu
                                                                                mempunyai dua mata pisau. Bisa menjadi tools,
                                                                                tapi juga dapat membuat kita terjebak, kalau tidak
                       Naskah: Angie Diyya | Foto: Atiek Hendriyanti | Digital Imaging: Fikar Azmy  dikendalikan,” katanya. Kemampuan berpikir kritis
                                                                                pun menjadi penting, agar tidak mudah terseret arus
                                                                                informasi tanpa verifikasi.
                                        idak semua orang berani menjejak banyak    Tak hanya soal strategi dan prinsip hidup, dia juga
                                        dunia sekaligus, apalagi menjalaninya dengan   peduli pada pembentukan karakter generasi muda. Uti
                                        percaya diri. Namun, Uti Rahardjo menjadikan   kerap prihatin dengan budaya instan yang kini marak.
                                Tkeragaman peran sebagai bagian alami dari      Anak muda perlu menghargai proses dan menyadari
                                hidupnya. Dia bukan hanya seorang psikolog, tapi juga   bahwa pencapaian membutuhkan waktu, dedikasi, dan
                                pelaku bisnis, dan ahli komunikasi pemasaran. Perjalanan   spiritualitas. “Kenali panggilan kita. Kalau kita diberi
                                panjangnya menunjukkan bahwa perempuan bisa masuk   tanggung jawab besar, berarti kita mampu. Tinggal
                                ke banyak medan tanpa kehilangan arah, asalkan tahu   bagaimana menyikapinya dengan rendah hati dan
                                cara menjaga keseimbangan. “Sekarang ini perempuan   menjalankan dengan sungguh-sungguh,” ujar sosok yang
                                mempunyai peluang yang jauh lebih besar untuk duduk   menjabat sebagai Ketua Bidang Budaya di Perempuan
                                di posisi strategis,” ungkap Uti saat berbincang dengan   Pemimpin Indonesia, termasuk merintis podcast Winning
                                Women’s Obsession.                              Women Inspiration, dan telah menulis buku berjudul
                                   Menurutnya, perempuan justru mempunyai       "Kreatif Berbisnis Kreatif, 21 Tahun Merawat Bisnis Kreatif".
                                kualitas unik yang tidak selalu dimiliki laki-laki. Dalam   Meskipun banyak kesibukan, Uti tetap merawat
                                pengambilan keputusan, perempuan cenderung      kecintaannya pada warisan budaya lewat batik. Dia
                                lebih telaten, lebih sabar, dan fokus pada proses.   memiliki brand batik keluarga yang tidak hanya
                                Kemampuan ini menjadi kekuatan yang sering tak   dijadikan usaha, tetapi juga medium menyampaikan
                                terlihat, tapi sangat menentukan dalam keberhasilan   pesan. “Batik itu bahasa dan saya ingin ikut menjaga
                                organisasi maupun bisnis. Dari semua bidang yang   bahasanya tetap hidup,” kata perempuan yang terlibat
                                digeluti, pendekatan yang digunakan Uti tetap   dalam pemilihan motif hingga narasi koleksi.
                                konsisten, menyatu antara logika dan rasa. Saat harus   Saat menyinggung sosok Kartini, semangatnya
                                mengambil keputusan sulit dalam bisnis, dia selalu   pun menguat. Baginya, visi Kartini relevan sekali
                                memulai dengan menghitung skenario terburuk atau   di era kini, semua orang bisa menjadi penyebar
                                worst case terlebih dahulu. “Kalau yang paling jelek   gagasan. Dia melanjutkan, “Kartini dulu hanya
                                itu bisa saya atasi, berarti sisanya adalah bonus,” ujar   memiliki surat. Tapi dia tahu, kalau bukan dia yang
                                lulusan Psikologi UI ini. Prinsip tersebut menurutnya   mulai, siapa lagi? Sekarang kita punya teknologi. Jadi,
                                bukan pesimis, melainkan bentuk tanggung jawab   yang kita sebarkan seharusnya hal-hal baik.” Mewakili
                                mempertimbangkan risiko secara menyeluruh.      semangat perempuan masa kini, Uti menunjukkan
                                   Menghadapi dunia yang kian kompleks, Uti juga   bahwa perempuan harus bisa rely on herself dan
                                percaya bahwa resiliensi adalah kunci. “Kita tidak bisa   memiliki kemandirian. Perempuan bisa menjalani
                                terus lari dari masalah. Harus dihadapi, dipelajari, dan   berbagai peran sekaligus, tanpa kehilangan arah,
                                dicari solusinya dengan cara kreatif. Karena problem   asalkan tetap berpegang pada prinsip, keseimbangan
                                sekarang itu variabelnya banyak, eskalasinya tinggi, dan   diri dan niat yang benar.




               24   |




                                                                                                                              28/04/25   20.17
       18-47 kartini.indd   24                                                                                                28/04/25   20.17
       18-47 kartini.indd   24
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29