Page 34 - Binder MO 204 FIX CROP
P. 34
■ THE STORY
# BISA MELEDAK KAPAN SAJA
Direktur Eksekutif Access to memperingatkan agar pemerintah
Medicine Foundation, sebuah nirlaba Indonesia berjaga dan segera
yang berbasis di Belanda, Jayasree K. mengantisipasi kemunculan virus nipah
Iyer, pernah menyatakan bahwa wabah agar Indonesia tak lagi kecolongan
virus Nipah yang terjadi di Cina, dengan seperti halnya pada wabah virus corona.
tingkat kematian hingga 75 persen Ia mengemukakan hal itu karena
berpotensi menjadi risiko pandemi besar menduga, virus nipah sudah masuk ke
berikutnya. “Virus Nipah merupakan Tanah Air lantaran ada sebagian orang
penyakit menular yang bisa meledak Indonesia yang mengkonsumsi hewan
kapan saja,” kata Jayasree K. Iyer seperti endemik seperti babi dan kelelawar.
dikutip dari The Guardian. “Kemungkinan virus nipah sudah
Tak cuma di Cina dan Malaysia, masuk Indonesia tentu ada, tidak
negara lain yang berisiko terancam menyangkal kemungkinan itu, nah
wabah virus nipah adalah Kamboja, itu jangan sampai kecolongan seperti
Ghana, Madagaskar, Filipina, Thailand, Covid-19,” tutur Zubairi saat dihubungi
dan juga Indonesia. Ini karena negara- CNNIndonesia.
negara tersebut merupakan wilayah Karena itu, sebaiknya pemerintah
hutan tropis yang merupakan habitat melalui Kementerian Kesehatan
kelelawar Pteropus. (Kemenkes) dan lintas kementerian
Khusus bagi Indonesia, memang serta lembaga juga mulai mewaspadai
belum merebak sebagaimana negara keberadaan virus yang bisa ditularkan
Asia lainnya. Namun, Ketua Satgas melalui babi dan di Indonesia ada
Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia sejumlah wilayah yang banyak
(IDI), Zubairi Djoerban sudah wanti-wanti peternakan babi. Sebaiknya peternakan
itu di skrining sebelum muncul virus
tersebut.
Memang, virus ini sekarang masih
kecil, tapi harus diantisipasi karena lebih
baik mengantisipasi masalah kecil ini
daripada dia berubah jadi wabah terlebih
lagi virus ini memiliki tingkat kematian
75 persen dan hingga kini vaksinnya pun
belum ditemukan.
Kementerian Kesehatan pun mulai
bergerak untuk mengantisipasi virus
nipah dan menyatakan telah bekerja
sama lintas kementerian dan lembaga
guna mencegah masuknya virus
melalui pendekatan ‘one health’ dan
mengimbau kepada para pihak terkait
untuk mewaspadai adanya potensi
penyebaran virus nipah di Indonesia.
“Indonesia harus selalu waspada
terhadap potensi penularan virus nipah
dari hewan ternak babi di Malaysia
melalui kelelawar pemakan buah,” ujar
Direktur Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik
Kemenkes Didik Budijanto dikutip
dari Antara. n
34 |