Page 49 - Binder MO 266-004-Tahun ke-21
P. 49
kolonial, ia ditolak karena ras. “Dilarang kamar mandi, Mohammad Hatta justru Tanah Air (1922), dan Indonesia, Tumpah
Masuk untuk Pribumi dan Anjing”— larut dalam dunia kata. Sejak kecil, Hatta Darahku, menjadi jembatan emosional
begitu bunyi papan diskriminatif yang dikenal sebagai kutu buku. Bahkan saat antara sastra dan nasionalisme.
tertancap di banyak lapangan. Tapi, diasingkan ke Banda Neira dan Boven Yamin menggunakan bahasa puitis
Sukarno dan bangsanya tak tinggal Digoel oleh Belanda, ia membawa serta untuk membangkitkan semangat
diam. Mereka membangun liga sendiri. 16 peti berisi buku, lebih banyak dari kebangsaan, membuktikan bahwa
Dari sinilah cikal bakal PSSI lahir. pakaian atau barang pribadi. perjuangan tidak selalu harus dengan
Sepak bola kemudian menjadi “Aku rela dipenjara asal bersama senjata, tapi bisa melalui bait-bait yang
panggung perjuangan. Tahun 1932, baru buku, karena dengan buku aku bisa menyentuh kalbu.
keluar dari penjara Banceuy, Sukarno bebas,” kata Hatta suatu ketika. Kalimat
diminta membuka turnamen sepak bola itu bukan retorika. Buku adalah ruang Soepomo
dan memberi orasi pembuka. Di kongres kemerdekaan batin baginya. Saat Dikenal sebagai Bapak Konstitusi, Prof.
PSSI tahun itu, Bahasa Indonesia menikah, mas kawinnya bukan emas Dr. Mr. Raden Soepomo adalah arsitek
ditetapkan sebagai bahasa resmi. Sepak atau harta, tapi sebuah karya tulis utama Undang-Undang Dasar 1945.
bola menjadi lebih dari sekadar olahraga, berjudul Alam Pemikiran Yunani. Buku Namun di balik ketegasannya sebagai
ia menjadi alat perlawanan dan simbol itu menjadi simbol kecintaan sekaligus ahli hukum, tersembunyi jiwa seniman
martabat bangsa. keyakinannya bahwa pemikiran adalah yang halus dan mencintai budaya Jawa.
Setelah kemerdekaan, perhatian senjata paling tajam dalam perjuangan. Lahir di lingkungan keraton,
Sukarno pada sepak bola tetap Bahkan teman-teman Hatta Soepomo tumbuh dalam balutan tradisi.
membara. Ia membentuk Gelora (cikal berseloroh, buku adalah “istri pertamanya”, Ia mendalami gamelan dan tari Jawa
bakal KONI) dan membawa Indonesia ke dan Rahmi Rachim, sang istri, adalah yang klasik di bawah bimbingan maestro
panggung Asian Games. Era keemasan kedua. Gagasan dan prinsip adalah dunia Pangeran Sumodiningrat. Tahun 1926,
datang saat ia mendatangkan Toni tempat Hatta hidup dan berjuang. ia bahkan tampil dalam pagelaran tari
Pogacnik dari Yugoslavia. Di bawah Panji di Paris, jauh sebelum Indonesia
Pogacnik, Indonesia menahan imbang Moh. Yamin merdeka. Bagi Soepomo, seni tak
Uni Soviet di Olimpiade Melbourne 1956, Sastrawan yang jadi politikus. Atau terbatas pada hiburan, tapi diplomasi
sebuah pencapaian monumental. politikus yang menulis puisi? Muhammad budaya yang memperkenalkan Indonesia
Sayangnya, menjelang Asian Games Yamin adalah keduanya. Ia dikenal ke mata dunia.
1962, skandal suap menghantam tim sebagai perumus Sumpah Pemuda, tapi Sekembalinya dari Eropa, ia tetap
nasional. Sukarno kecewa berat. Tapi sebelum itu, ia adalah penyair muda yang menjalani dua dunia, yakni akademisi
warisannya jelas, ia menjadikan sepak jatuh cinta pada buku sejak dini. hukum dan seniman karawitan.
bola sebagai semangat perjuangan dan Beruntung bagi Yamin, masa kecilnya Mungkin, dari sanalah kepekaan
identitas bangsa. dikelilingi buku-buku dari Komisi Bacaan Soepomo terbentuk, ia merumuskan
Pribumi. Dari sanalah lahir puisi-puisi konstitusi bukan hanya dengan logika,
Moh. Hatta berapi-api yang menggugah rasa cinta tapi dengan rasa dan nilai-nilai luhur
Jika Sukarno gemar bersenandung di Tanah Air. Karyanya yang terkenal, yang ia pelajari dari panggung budaya. n
| 49