Page 32 - Binder MO 202
P. 32
■ THE STORY
untuk merebut Oval Office (tempat hitam, Asia, dan Hispanik cenderung kesehatan publik AS (Affordable Care
kerja resmi Presiden Amerika Serikat) lebih stres dibandingkan mereka yang Act). Selama pilpres, muncul wacana
dan penderitaan mental ini dirasakan berkulit putih dan bukan turunan untuk mencabut kebijakan warisan
59 persen pendukung Republik dan 55 Hispanik. Kemunculan dua kelompok pemerintahan Obama yang banyak
persen pendukung Demokrat. responden yang paling stres ini bukan digunakan oleh warga minoritas dan
Hasil penelitian membuktikan bahwa kebetulan. Pasalnya, basis tradisional kelompok berpendapatan rendah.
eskalasi situasi politik selama Pilpres pemilih tradisional Demokrat adalah Kesimpulan ini didapat Williams
Amerika Serikat tahun 2016 berdampak golongan ras minoritas dan kelas dan Medlock setelah mendalami riset-
pada kesehatan warga negeri Paman pekerja. Sialnya lagi, capres unggulan riset seputar kesehatan publik selama
Sam. Kondisi ini direkam oleh survei mereka kalah. kampanye pilpres 2016.
nasional yang dilakukan American Menurut Profesor kesehatan Salah satu penelitian yang menjadi
Psychological Association (APA) pada masyarakat dari Harvard T. H. Chan rujukan Williams dan Medlock adalah
Januari 2017 silam. School of Public Health David R. survei nasional yang diselenggarakan
Sebagian besar orang dewasa Williams dan psikiatri Morgan Medlock Southern Poverty Law Center dengan
di Amerika merasakan stres akibat mengatakan bahwa kelompok minoritas melibatkan 2.000 guru SD dan SMA.
perkembangan situasi politik di merupakan grup yang paling rentan Southern Poverty Law Center (SPLC)
lapangan. Berdasarkan riset APA, stres secara sosial akibat pilpres 2016. Sikap adalah organisasi nirlaba penyedia
lebih banyak dirasakan oleh pendukung bermusuhan yang ditunjukkan oleh bantuan hukum yang bermarkas di
Partai Demokrat (72%) dibandingkan Trump beserta pendukungnya terhadap Alabama, salah satu negara bagian
pemilih Republikan (26%). Selain itu, ras dan etnis minoritas, imigran, serta yang paling rasis dalam sejarah AS dan
kaum minoritas seperti orang kulit Muslim rupanya berpengaruh pada lumbung suara Republikan.
kesehatan jiwa dan fisik. Berdasarkan riset SPLC, lebih dari
Selain itu, isu yang tak kalah krusial setengah responden mengaku bahwa
menambah tingkat stres adalah jaminan murid mereka makin berani menghina
kaum minoritas, imigran, dan Muslim
sejak kampanye presiden 2016 bergulir.
Sejak Trump terpilih, kasus pelecehan
dan intimidasi bermotif kebencian pun
melonjak di sekolah-sekolah umum.
Sebanyak 67% guru yang menjadi
subjek penelitian juga mengaku bahwa
naiknya ujaran kebencian di kalangan
pelajar telah membuat para siswa yang
32 |