Page 34 - Binder WO 125-002-Tahun ke-11
P. 34
HE'S
HE'S
OKTA WIRAWAN
Founder PT Abuya Berkah Indonesia (ABINDO)
BISNIS BUKAN SEKEDAR ANGKA
DI LAPORAN KEUANGAN
Naskah: Angie Diyya | Foto: Razzak Jauhar
DIA TAK HANYA MELIHAT BISNIS SEBAGAI LADANG CUAN, TETAPI JUGA RUANG
UNTUK MEMBUKA JALAN BAGI BANYAK ORANG
ebagai seorang pengusaha, Okta Wirawan lain, seperti Kebuli Abuya, Bakmi Madina, Ayam Geprek
memahami bahwa membangun bisnis berarti Blasteran, Ayam Asap Abu Dhabi, Mieliki, Minum,
menciptakan peluang bagi banyak orang. Sejak dan Hello Bakery.
Smendirikan PT Abuya Berkah Indonesia (PT Baginya, bisnis bukan semata bertujuan memperbesar
ABINDO) pada 2017, dia terus berupaya menghadirkan ekspansi, tetapi juga berbagi kesempatan. Dia membuka
solusi bisnis yang tidak hanya menguntungkan, tetapi peluang kemitraan bagi orang-orang yang ingin memulai
juga berkelanjutan. Menapaki pengalaman panjang jatuh usaha kuliner dengan investasi yang relatif terjangkau,
bangun di dunia usaha, dia percaya bahwa kesuksesan mulai dari Rp90 juta hingga Rp120 juta. “Banyak orang
mau berbisnis, tapi bingung mulai dari mana. Kami ingin
tidak datang hanya dalam semalam.
“Saya lahir di Padang, di kampung ondeh-ondeh. menjadi mitra yang membantu orang-orang menjalankan
usaha dengan sistem yang sudah terbukti,” katanya.
Sejak kecil, saya sudah terbiasa melihat anak-anak
PT ABINDO juga menawarkan model bisnis autopilot,
berjualan. Dari sana saya belajar bahwa bisnis itu
yakni mitra bisa memiliki usaha yang berjalan secara
kaitannya dengan transaksi dan membangun hubungan,”
otomatis dengan dukungan penuh dari perusahaan.
kenangnya. Lingkungan perdagangan yang kental di
Selain membuka peluang bagi pemilik usaha, PT ABINDO
kampung halamannya membentuk pola pikirnya sejak
juga memberikan akses investasi kepada masyarakat luas
dini. Pengalaman itu berlanjut hingga dia berkuliah di
melalui platform seperti Bizhare. Sehingga, siapa pun bisa
Bogor dan saat menemukan peluang bisnis pertama,
ikut memiliki saham bisnis Kebuli Abuya dan berpotensi
yakni sebuah layanan laundry khusus selimut dan sprei
memperoleh keuntungan dari dividen.
yang berkembang hingga delapan cabang. “Awalnya
Sebagai pengusaha yang aktif berbagi pengalaman,
hanya untuk kebutuhan sendiri, lalu saya sadar banyak
Okta juga dikenal sebagai influencer di industri kuliner.
mahasiswa yang mempunyai masalah serupa,” ujarnya.
Salah satu isu yang pernah dia angkat adalah tingginya
Namun, perjalanan bisnisnya tidak selalu mulus. Dia
biaya sertifikasi halal bagi merek Almaz Fried Chicken
pernah mencoba bisnis franchise serabi, tetapi tidak
yang dikelolanya. “Banyak pelaku usaha yang menghadapi
berjalan sesuai harapan. “Dari bulan pertama sudah
kendala di regulasi dan legalitas. Ini tantangan yang perlu
merugi. Sampai akhirnya harus menjual aset untuk
kita cari solusinya bersama,” ujarnya.
menutup biaya operasional,” katanya. Setelah kegagalan
Bagi Okta, kesuksesan bisnis tidak hanya dalam
itu, dia sempat meninggalkan dunia bisnis beberapa lama hal branding atau strategi, tetapi juga keberkahan
sebelum kembali merintis usaha dengan perencanaan
dan ketahanan dalam menghadapi tantangan. “Dari
yang lebih matang. pengalaman jatuh bangun, saya belajar bahwa kita tidak
Langkah awal PT ABINDO dimulai dengan Kedai Abuya selalu bisa mengendalikan segalanya dan harus terus
di Bekasi yang mengusung konsep “Serba Murah, Sebar berusaha serta belajar dari kesalahan,” katanya. Strategi
Berkah.” Dari satu kedai, bisnisnya berkembang pesat bisnis yang solid, inovatif, dan berorientasi pada kualitas,
hingga kini memiliki 70 outlet di Pulau Jawa dan Sumatra. dia terus berupaya membawa PT ABINDO ke skala yang
Tidak hanya itu, dia juga membangun Central Kitchen lebih tinggi, sekaligus membuka lebih banyak kesempatan
yang menjadi dapur utama bagi berbagai brand kuliner bagi mereka yang ingin berkembang di dunia kuliner.
34 |
26/05/25 17.25
34-35 He's.indd 34 26/05/25 17.25
34-35 He's.indd 34