Page 96 - Binder WO 082
P. 96
TRAVEL &
LEISURE
VARKALA CLIFF
Berbeda dengan kota pantai lainnya, Varkala yang terletak sekitar 40 kilometer di utara Thiruvananthapuram ini memiliki tebing
berwarna merah dan cokelat serta berbatasan langsung dengan laut Arab. Tebing ini juga disebut sebagai Formasi Varkala oleh
Survei Geologi India. Sebelumnya dinamakan Udayamarthandandapuram, seperti nama raja Travancore. Ditahbiskan sebagai
salah satu situs geo-heritage di India, tebing laterit setinggi 24 meter ini merupakan bukti perubahan geologis sejak zaman Pliosin
(1,3 hingga 25 juta tahun lalu). Tebing Utara memiliki banyak kafe dan toko-toko kecil yang didirikan orang-orang dari Kashmir,
Rajasthan, menjual segala macam barang hippie. Sementara, tebing Selatan cukup tenang dan tidak tersentuh oleh pariwisata.
Varkala juga mempunyai pesona budaya dan merupakan pusat ziarah Hindu penting dengan peringatan Sree Narayana Guru, di
Sivagiri, yang sering dikunjungi peziarah dari India Selatan.
GANDIKOTA
Kota wisata kecil di tepi sungai Pennar ini berjarak 15 km dari
Jammalamadagu di distrik Kadapa di Andhra Pradesh. Terselip di
lipatan Erramala Hills, Gandikota yang dijuluki Grand Canyon of India
adalah tujuan wisata yang banyak dicari, terkenal karena keindahan
pemandangannya, burung-burung yang luar biasa, dan signifikansi
sejarahnya.
Nama Gandikota yang diterjemahkan secara kasar menjadi ‘benteng
ngarai’ awalnya dibangun di ngarai Sungai Pennar yang indah pada
tahun 1123 oleh Kapa Raja. Prasasti pelat tembaga yang baru ditemukan
di benteng ini berasal dari abad ke-16. Sebuah contoh bagus dari
kesatuan dalam keragaman di dalam benteng adalah dua kuil kuno,
didedikasikan untuk kuil Madhavaraya dan Ranganathaswamy serta
sebuah masjid bernama Masjid Jamia. Tidak jauh dari benteng, terletak
sebuah danau megah yang diyakini telah dibuat oleh Maharaja Sri
Krishnadevaraya menggunakan air dari Sungai Pennar. Rayalacheruvu
dengan mata air abadinya mengairi beberapa kebun jeruk nipis dan
pisang raja. Dikatakan bahwa ‘Cheruvu’ ini terhubung ke air mancur di
Masjid Jamia dengan pipa, yang jejaknya masih bisa dilihat.
96 | | 97