Page 69 - Binder WO 074
P. 69
untuk perkembangan banyak penyakit yang akan
datang di antaranya, arteri koroner, infeksi, arthritis
inflamasi, lupus, dan penyakit radang panggul. Tes
ini tidak akan memberitahu apa yang menyebabkan
peradangannya, namun hanya mengungkapkan ada
tidaknya peradangan dalam tubuh kita.
TIROID STIMULATING HORMONE (TSH)
Hasil tes ini dapat membantu dokter dalam
mendiagnosis hipotiroidisme atau kekurangan
hormon tiroid, dengan gejala seperti berat badan
tidak stabil, kelelahan, sembelit, dan rambut rontok.
Tes darah ini berfungsi untuk memeriksa fungsi
tiroid maupun seberapa bagus kelenjar tersebut
dalam memproduksi hormon.
HOMOSISTEIN
Tinggi kadar homosistein berisiko tinggi
menyebabkan serangan jantung, stroke, dan gagal
ginjal. Karena tes ini dapat mengukur tingkat
homosistein asam amino dalam darah, membantu
mengidentifikasi kekurangan vitamin B12 maupun
asam folat.
TES KOLESTEROL /
PANEL LEMAK (LIPID)
Tes ini berfungsi untuk mengukur kondisi
lemak dalam tubuh yang akan memberitahu
kadar kolesterol dan trigliserida yang keduanya
berdampak pada kesehatan jantung. Sebelum
arthritis, dan radang ginjal. Nilai optimal dari melakukan tes ini, dianjurkan untuk berpuasa
fibrinogen adalah 295-369 mg / dL. terlebih dahulu, sekitar 10 hingga 12 jam.
HEMOGLOBIN A1C (HBA1C) TES SEROLOGI
Diabetes menjadi penyakit yang rentan dihadapi, Mendeteksi antibodi yang dikeluarkan oleh
untuk mencegahnya lakukan cek darah dengan tubuh seseorang ketika terinfeksi virus. Antibodi
menilai kadar hemoglobin. Tes yang dilakukan merupakan bagian dari perlawanan tubuh ketika
untuk mengetahui kadar glukosa dalam tubuh virus, bakteri, atau kuman masuk ke dalam tubuh.
dan mengukur bagaimana penanganannya. Tes ini Antibodi yang 'dicari' melalui tes ini adalah
menunjukan kadar gula darah rata-rata selama dua Immunoglobulin M (IgM) dan Immunoglobulin
sampai tiga bulan terakhir. Semakin tinggi tingkat G (IgG) yang muncul ketika tubuh terinfeksi
A1C, maka risiko terjangkit diabetes lebih besar. virus. Keduanya dapat ditemukan di dalam darah
sekitar satu hingga tiga minggu sejak terpapar.
C-REACTIVE PROTEIN (CRP) Tes bisa digunakan sebagai alternatif rapid test,
Tes ini berguna untuk mengukur peradangan perbedaannya adalah tes serologi dianalisis dengan
dalam tubuh kita. Peradangan adalah kunci alat laboratorium yang memiliki akurasi tinggi.
| 69