Page 53 - Binder WO 073 OK
P. 53

ristiaWan suherMan

                                                              presiden direktur CiMb niaga finanCe (Cnaf)








                                                              Siasati


                                                              Digital EngagEmEnt




                                                              Naskah: Angie Diyya Foto: Dok. Pribadi 

                                                                       andemi Covid-19 yang belum juga usai membuat
                                                                       beban industri jasa pembiayaan meningkat.
                                                                       Hal ini mendorong PT CIMB Niaga Auto Finance
                                                              P (CIMB Niaga Finance atau CNAF) menyiasatinya
                                                              dengan lebih fokus dalam menjalankan strategi guna
                                                              mengembangkan bisnis secara berkelanjutan. Sang Presiden
                                                              Direktur Ristiawan Suherman mengatakan, CNAF melakukan
                                                              berbagai langkah strategi perusahaan, di antaranya efisiensi,
                                                              menekan biaya operasional, menjaga kualitas portofolio
                                                              pembiayaan sesuai target, dan meningkatkan digital
                                                              engagement dengan nasabah.
                                                                 Meskipun pandemi membayangi bisnis pembiayaan,
                                                              sepanjang 2020 perusahaan bisa mempertahankan kinerja
                                                              yang positif. Termasuk berhasil mencatatkan aset kelolaan
                                                              (on dan off book) sebesar Rp5,5 triliun naik signifikan double
                                                              digit atau 12% per 31 Desember 2020 (unaudited). Selain itu,
                                                              realisasi kredit mengalami kenaikan 5% menjadi Rp3,8 triliun
                                                              per 31 Desember 2020 dari Rp3,6 triliun pada tahun 2019.
                                                                 Ristiawan mengatakan bahwa risiko terbesar akibat Covid
                                                              adalah bagaimana melakukan assesment terhadap nasabah,
                                                              untuk menentukan segmen nasabah yang terdampak berat
                                                              maupun yang tidak begitu terdampak. Jadi meningkatkan
                                                              kehati-hatian selama melakukan realisasi kredit sepanjang
                                                              tahun lalu. Itulah yang membuat CNAF masih tetap dapat
                                                              berkembang dengan bertanggung jawab.
                                                                 “Sepanjang tahun 2020, kita ketahui bersama banyak
                                                              tantangan akibat pandemi dihadapi seluruh korporasi baik di
                                                              Indonesia maupun dunia. Namun, kami secara tidak langsung
                                                              sudah mengantisipasi hal ini. Tepatnya pada akhir tahun
                                                              2019, kami telah mulai menerapkan transformasi digitalisasi.
                                                              Sehingga ‘blessing in disguise’ ketika pandemi masuk ke
                                                              Indonesia, kami masih mampu menjalankan roda perusahaan





                                                                                                                       |  53
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58