Page 73 - Binder MO 229
P. 73

Sutradara Avatar 2, James Cameron   mereka. Namun, saat ini orang Bajo
                  menuturkan, budaya dan arsitektur khas   banyak yang sudah menetap dan
                  orang Bajo dihadirkan dalam sekuel   membangun rumah di atas laut. Rumah
                  Avatar lewat sosok Suku Metkayina, yaitu   tersebut berbentuk panggung yang
                  salah satu suku Na’vi atau Avatar yang   dipasang tiang pancang berfungsi
                  mendiami laut di planet Pandora. Pada   menghindari gelombang pasang.
                  wawancara yang dipublikasikan di kanal   Dinding yang digunakan berasal dari
                  YouTube National Geographic, James   bahan kayu dengan atap terbuat dari
                  Cameron mengaku melakukan banyak     rumbia.
                  riset untuk menciptakan karakter Suku   Sayangnya penyelam Bajo tanpa
                  Metkayina, termasuk mencari tahu lebih   alat bantu ini sudah mulai langka.
                  banyak tentang budaya dari suku-suku   Beberapa penyelam Bajo sudah
                  yang hidup berdampingan dengan       beralih menggunakan kompresor yang
                  laut. Salah satu inspirasi untuk Suku   mengandung bahaya untuk tubuh. ■
                  Metkayina adalah suku dari Indonesia,
                  yakni Suku Bajo, atau dikenal dengan
                  nama Suku Sama.
                     “Mereka punya rasa hormat
                  yang mendalam atas harmoni dan
                  keseimbangan terhadap alam. Ada yang
                  menato kulit tubuh dan wajahnya—dan
                  kami melakukan versi Pandora di film,”
                  ujar James Cameron. 
                     Kelompok masyarakat ini terkenal
                  sebagai kaum nomaden sehingga biasa
                  disebut dengan “sea gypsy”. Tinggal
                  di perairan laut membuat masyarakat
                  suku Bajo memiliki keistimewaan dalam
                  menyelam. Mereka sangat pandai
                  berenang di laut dalam, bahkan bisa
                  menyelam selama 30 menit tanpa
                  menggunakan alat apa pun. Tentunya
                  hal ini bukan hal mudah yang bisa
                  dilakukan oleh orang biasa. Bahkan
                  anak-anak suku Bajo juga sudah pandai
                  menyelam sejak usia dini. Sebuah studi
                  yang diterbitkan jurnal Cell menyatakan
                  bahwa mutasi DNA pada limpa yang
                  lebih besar memberikan warga suku
                  Bajo keuntungan genetis sehingga
                  bisa hidup di kedalaman laut. Mereka
                  menyelam demi mencari ikan atau
                  elemen alam yang bisa digunakan untuk
                  membuat kerajinan.
                     Suku Bajo banyak menarik perhatian
                  para ilmuwan untuk mengungkap asal-
                  usul, tradisi, dan perubahannya. Dahulu,
                  masyarakat Bajo terkenal dengan
                  tradisi melautnya yang disebut mamia
                  kadialo. Suku ini memang berpindah
                  dari satu pulau satu ke pulau berikut.
                  Demi mencari tempat yang aman
                  untuk berteduh, dan mencari sumber
                  ikan untuk memenuhi kehidupan



                                                                                                                          |  73
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78