Page 79 - Binder MO 223
P. 79

Hobby & Passion                                        dapat membuat kue sendiri tanpa harus keluar rumah,
                  Bersahabat dengan terigu, tepung, dan telur sejak kecil, Eiyi   tapi rasanya tetap Dapur Cokelat. Dan akhirnya sekarang
                  tidak canggung berada di dapur. Memilih sekolah kejuruan,   bertambah, bukan hanya premix kue, tapi juga minuman,
                  bakatnya di bidang kuliner semakin terasah. Ia kemudian   puding, dan es krim,” tambah perempuan yang senang ke
                  memutuskan melanjutkan studi dan menekuni pastry di    pasar untuk menghilangkan stres ini.
                  National Hotel Institute (NHI) yang sekarang menjadi Sekolah   Untuk memperkenalkan premix tersebut, Eiyi
                  Tinggi Pariwisata Bandung. Di waktu luangnya ia sering   mempergunakan media sosial. Melalui live session di
                  mencoba-coba mengolah cokelat dan pralines. Pesanan kue-  Instagram, dia kembali berhubungan dengan Chocolatiers
                  kue cokelat buatannya semakin banyak mengalir, sehingga   yang kerap berada di dapur akibat diberlakukannya
                  menyita sebagian besar dapur di rumahnya. Instingnya   kebijakan PPKM. Tak segan memberikan ilmu, acara yang
                  sebagai entrepreneur semakin matang.                   kadang berlangsung hingga dua jam itu diikuti sekitar 4000
                     Keahlian Eiyi mulai dilirik bahkan sebelum lulus kuliah   follower Dapur Cokelat.
                  dan direkrut untuk bergabung dengan Mercantile Club yang   Perubahan cara promosi dari era cetak brosur dan leaflet
                  menjadi tempat baginya menimba ilmu. Untuk menambah    menjadi ke dunia digital sebenarnya telah ditempuh Eiyi
                  bekalnya, anak ketiga dari tujuh bersaudara ini kembali ke   dan timnya. Pada ulang tahun Dapur Cokelat ke-21, akhirnya
                  bangku sekolah dan mengambil jurusan ilmu manajemen    diluncurkan aplikasi untuk semakin menjangkau konsumen.
                  di NHI. Pertemuannya dengan Okky meneguhkan tekadnya   “Direncanakan sejak tujuh tahun lalu, dan dibuat dalam
                  untuk mewujudkan mimpinya memiliki toko kue sendiri.   waktu empat tahun, aplikasi ini akan menjadi fokus goal
                     Fokus dan konsisten menjadi prinsip yang dipegang   kami tahun ini. Selain sebagai fasilitas untuk customers,
                  teguh Eiyi dalam menjalani hidupnya. “Kita harus fokus,   aplikasi ini juga menjadi strategi marketing kami,” ucapnya
                  apa pun yang dijalankan. Konsisten dengan pribadi sendiri   bersemangat.
                  pasti akan berpengaruh saat berinteraksi dengan orang
                  lain. Fokus saja,” ujar perempuan yang sempat berkuliah di   Love & Support
                  jurusan Agribisnis IPB ini. Menurutnya kedua hal itulah yang   Salah satu kunci yang membuat Dapur Cokelat mampu
                  membuatnya tetap bertahan dengan bisnis yang dimulainya   bertahan adalah gaya kepemimpinan Eiyi yang santai.
                  bersama sang suami hingga sekarang.                    Sebagai people person, ia senang merangkul anak buahnya.
                     Ingin berbuat lebih banyak dan membantu mereka yang   Ia menegur jika karyawan memang salah, tetapi tidak
                  ingin berusaha, Dapur Cokelat lalu menawarkan sistem   terpaku pada kesalahan tersebut. Ia juga memahami bahwa
                  franchise atau waralaba. Tentunya dengan persiapan yang   karyawan itu bukan hanya aset perusahaan, melainkan juga
                  sudah matang, agar kualitasnya tetap terjaga dan tidak   sebagai keluarga.
                  mengecewakan para Chocolatiers. “Franchise pertama di     Berkat support mereka pula, Eiyi yang divonis mengidap
                  Makassar, dimulai dari teman sendiri. Kami coba, karena   kanker payudara berhasil menjadi survivor. Didorong
                  sudah waktunya Dapur Cokelat berkembang,” ungkap ibu   perlakuan mereka yang tidak berubah seolah dia tidak
                  dua anak ini.                                          berbeda sama sekali membuatnya tetap kukuh. “Saat
                                                                         saya datang ke kantor mereka biasanya saja. Itulah yang
                  Blessing in Disguise                                   membuat saya semangat, ditambah ada beberapa PR
                  Berkembangnya dunia digital dan pandemi Covid-19       dan goal yang belum selesai. Dengan mindset tidak ada
                  merupakan dua tantangan yang Eiyi akui cukup berat dalam   yang bisa menyembuhkan kecuali diri sendiri dan rasa
                  membesarkan Dapur Cokelat. “Semester pertama pandemi   sayang terhadap dapur cokelat beserta isinya, saya bisa
                  agak cukup berat waktu itu. Orang dilarang berinteraksi,   menjalaninya dan, alhamdulillah, berhasil jadi survivor,”
                  sementara pelanggan biasanya datang ke outlet untuk    ungkap perempuan yang dijuluki ratu kursus, karena
                  melihat produk dan membeli. Jadi kami sangat terdampak   kegemarannya mengikuti berbagai pelatihan ini.
                  imbasnya. Saking luar biasa dampaknya, kami menyebutnya   Kepada kedua putranya, EIyi dan suami tidak pernah
                  badai tsunami,” tuturnya berkaca-kaca. Ia terpaksa     memaksakan untuk meneruskan usaha mereka. Ia
                  merumahkan beberapa karyawan ketika pandemi berjalan   hanya berpesan apa pun yang dicita-citakan, jadilah luar
                  tiga bulan. Karyawan yang tersisa pun hanya bekerja selama   biasa. Anak pertamanya memilih untuk menjadi jurnalis
                  tiga hari.                                             khusus makanan dan sedang menempuh pendidikan di
                     Dari pandemi Eiyi belajar beradaptasi dan berinovasi,   Amerika Serikat. Sang adik, yang juga seorang atlet gokart
                  sehingga Dapur Cokelat mampu bertahan dan tetap        profesional, akan segera menyusul belajar ke negeri Paman
                  bertumbuh. Dan ternyata jalan keluarnya sudah ada di   Sam. “Luar biasa itu tidak selalu soal punya uang banyak,
                  depan mata, hanya saja tidak disadari sebelumnya. Premix   harta berlimpah, tapi juga bisa dari prestasi. Semua harus
                  yang dikembangkan untuk kebutuhan franchise menjadi    balance, hidup itu singkat, kerja dan bersenang-senang
                  jawaban dan penyelamat kala pandemi. “Premix dikemas   harus seimbang,” pungkasnya kepada Men’s Obsession yang
                  ulang dengan menggunakan pouch, sehingga pelanggan     bertandang ke pabrik Dapur Cokelat sore itu. ■


                                                                                                                          |  79
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84