Page 30 - Binder MO 215 OA 2021
P. 30
■ THE STORY
Memenangkan Lund
Innovation Boot Camp
__________________________
Mulai diminatinya tempe di Swedia juga
pernah membuat empat mahasiswa Indonesia
menawarkan ide bisnis tempe di sana. Seperti
dikutip kompas.com, Cynthia Andriani, Ellen
Putri Edita, Izzan Fathurrahman, dan Giovania
Kartika asal Universitas Lund, Swedia menggagas
bisnis berjuluk “Super Tempe”. Tujuannya
selain memperkenalkan tempe khas Indonesia
sekaligus meyakinkan tempe berpotensi menjadi
kudapan alternatif yang sehat,” ujar Cynthia
yang menempuh studi master di bidang Food
Technology and Nutrition.
Mereka pun ikut kompetisi ide bisnis dengan
mengandalkan tempe. Mereka harus berupaya
bagaimana membuat tempe yang pas dengan
selera orang Swedia. Perjuangan keempatnya
mulai menemui titik cerah saat dinyatakan menjadi
pemenang dalam Lund Innovation Boot Camp
pada September 2018 silam.
Sebagai juara ketiga, tahun 2019 mereka berhak
mendapat kesempatan bertemu dengan ratusan
investor dan pemangku kepentingan Swedia di
ajang Sweden Demo Day di kota Stockholm. Yakni
ajang temu para startup, investor, dan korporasi di
bidang digital. Lebih dari 3000 pengusaha, investor,
media, dan pemangku kepentingan lainnya
berkumpul selama satu hari penuh. Dari ribuan
pengunjung itu, Super Tempe mencuri perhatian
investor. Rata-rata pengunjung menyukai rasa dan
tekstur unik tempe.
“Kami bawa contoh produk olahan tempe yang
digoreng dengan tepung. Apalagi, masyarakat
Swedia banyak yang vegan dan vegetarian
tempe, jadi cocok sekali jadi varian makanan
mereka,” tutur Izzan Fathurrahman, mahasiswa
pascasarjana bidang Development Studies. Selain
mempopulerkan tempe, tim mahasiswa Universitas
Lund itu juga memperoleh kesempatan untuk
memperluas jejaring bisnis. Izzan dan kawan-
kawannya mulai menargetkan realisasi produksi
tempe dalam skala besar. Peluang kerja sama
pun terbuka lebar dari pemerintah kota Uppsala
yang telah mewajibkan sekolah-sekolah, agar
menyediakan makanan vegetarian. n
30 |