Page 36 - Binder MO 214
P. 36

■ THE STORY








                               Ramah Lingkungan
                               Pengembangan ban mobil tanpa udara diyakini juga
                               akan berdampak positif pada lingkungan. Setidaknya
                               mengurangi ban mobil konvensional yang harus
                               dibuang karena bocor atau aus. Sebab berdasarkan
                               hasil survei internal Michelin, setiap tahunnya 20
                               persen ban biasa banyak dibuang lebih awal. Alasannya
                               karena cepat kehilangan tekanan atau kempis,
                               selain akibat penggunaan yang tidak biasa sehingga
                               menyebabkan kerusakan. Walhasil, kondisi tersebut
                               menimbulkan 200 juta keberadaan sampah ban.
                                  Selain itu ban tanpa angin ini diramalkan bisa
                               mengurangi jumlah energi yang hilang dan emisi gas
                               karbondioksida juga disebut bakal lebih rendah.
                                  Ban airless ini jarang dibuang antara lain juga
                               disebabkan pada bagian tapaknya dapat kita desain
                               ulang. Jadi bagian tapak ban yang telah aus bisa kita
                               bentuk lagi menggunakan teknologi berupa printing
                               tiga dimensi. Bahkan, bagian tapak ban yang aus juga
                               memungkinkan untuk mengubah alurnya agar sesuai
                               penggunaannya.

                               TNI Sudah Siap
                               Teknologi ban airless ini juga menarik perhatian
                               TNI. Terobosan ban tanpa udara ini disebut menarik
                               berbagai kalangan termasuk Tentara Nasional
                               Indonesia (TNI) dan bakal digunakan untuk kebutuhan
                               militer. Untuk itu,  siswa dan siswi Politeknik Angkatan
                               Darat (Poltekad) Kodiklat TNI AD telah melakukan
                               pembuatan ban airless itu melalui serangkaian uji coba
                               di Indonesia yang pengembangannya dilakukan sejak
                               2019 dan uji coba satu tahun kemudian.
                                  Sejumlah informasi menyebutkan bahwa ban
                               tanpa udara buatan Poltekad mampu menahan beban
                               hingga dua sampai empat ton. Uji coba tahap pertama
                               disematkan pada pikap kabin ganda.




























               36   |
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41