Page 35 - Binder MO 267-005-Tahun ke-21
P. 35
agi dunia bisnis yang
bergerak dinamis dan rentan
B ketidakpastian, hadirnya
krisis acap kali diasosiasikan dengan
fluktuasi pasar, disrupsi teknologi,
atau tekanan ekonomi global. Namun
realitas yang lebih getir ternyata sering
kali tersembunyi di tempat yang paling
strategis: ruang rapat dan meja direksi.
Dalam makalah yang diterbitkan oleh
Andy Bertsch, dibahas bagaimana
keputusan manajemen yang kurang PT Sariwangi Agricultural Estate maskapai nasional, sempat menghadapi
berkembang dan kepemimpinan buruk Agency, inovator teh celup, ambruk pada krisis serius 2018-2019. Masalah bukan
berperan dalam kebangkrutan salah 2018. Ambisi ekspansi berlebihan menjadi semata tekanan pasar, tetapi tata kelola
satu perusahaan besar, Kodak pada 2012. bumerang. Perusahaan melebarkan perusahaan yang buruk. Pelanggaran
Kepemimpinan yang tidak adaptif, sayap ke sektor-sektor non-inti tanpa prinsip Good Corporate Governance,
sarat konflik, atau kehilangan daya visi studi kelayakan komprehensif, didanai konflik kepentingan, dan kejanggalan
strategis menjadi faktor bagi runtuhnya sebagian besar oleh utang. Puncaknya, laporan keuangan meruntuhkan
reputasi, merosotnya kepercayaan penghentian kontrak kemitraan reputasi serta kepercayaan pelanggan
investor, hingga kolapsnya model bisnis. oleh Unilever pada 2015 langsung dan investor, menunjukkan betapa
Menjadi pelajaran sekaligus poin penting menggoyahkan finansial mereka. pentingnya kepemimpinan etis dan
yang harus dihindari, berikut kisah Sariwangi mengajarkan bahwa ide besar transparansi dalam bisnis.
nyata dari lima perusahaan atau bisnis harus diimbangi eksekusi yang matang. Lima kisah ini memberi satu
dari dalam dan luar negeri yang runtuh Kodak menghadapi kebangkrutan benang merah, yakni sebesar apa pun
akibat adanya krisis kepemimpinan itu pada 2012 akibat kegagalan berinovasi. potensi pasar, sekuat apa pun produk,
sendiri. Mereka menemukan teknologi kamera jika pemimpinnya salah membaca
Banyak perusahaan raksasa yang digital pada 1975, namun menolak arah, maka perusahaan akan berjalan
karam bukan karena gejolak pasar, mengembangkannya karena takut ke jurang. Kepemimpinan bukan
melainkan rapuhnya fondasi internal. mengganggu bisnis film seluloid yang hanya tentang jabatan, tapi tentang
Kegagalan lima perusahaan besar ini menguntungkan. Keengganan keluar kemampuan membaca masa depan,
menunjukkan bahwa keruntuhan bisnis dari zona nyaman membuat Kodak mengelola ego, mengambil keputusan
sering kali berasal dari masalah internal, tertinggal saat dunia beralih ke fotografi sulit, dan yang paling penting adalah
bukan hanya tekanan pasar. digital. membangun kepercayaan tim.
Nyonya Meneer, legenda jamu Lehman Brothers, ikon Wall Street, Bagi para pebisnis muda yang
Indonesia, pailit pada 2017. Setelah menjadi simbol kegagalan sistem sedang merintis usaha, kesuksesan
sang pendiri wafat, perusahaan terjerat keuangan global. Saat krisis subprime bukan hanya soal ide hebat, tapi soal
konflik serius antara generasi penerus. mortgage melanda, manajemen puncak kesiapan menjadi nakhoda yang tidak
Adanya dualisme kepemimpinan yang justru menggandakan eksposur pada panik saat ombak datang. Karena dalam
membingungkan membuat keputusan produk berisiko tinggi. Kurangnya bisnis, bahaya bisa datang bukan dari
strategis sulit diambil, bahkan sering pengawasan, transparansi, dan budaya luar, tapi dari dalam kokpit sendiri.
terlambat, menguras waktu dan energi, “yes man” yang mengabaikan logika Jadi, apakah Anda benar-benar siap
hingga akhirnya mendorong perusahaan akhirnya menghancurkan perusahaan ini. memimpin, atau hanya ingin terlihat
menuju kehancuran. Terakhir, PT Garuda Indonesia, memimpin? n
| 35