Page 27 - Binder MO 266-004-Tahun ke-21
P. 27
menerima gagasan dan perilaku. “Bela mentransformasi UPNVJ menjadi beradaptasi dengan kultur akademik
negara hari ini adalah soal karakter, universitas unggul yang menghasilkan yang berbeda. Prof. Venus paham kampus
nalar kritis, dan daya tahan terhadap lulusan kompeten dan berkarakter,” adalah komunitas ilmiah yang dibangun
disinformasi dan manipulasi. Kita harus ungkap akademisi yang dipercaya di atas budaya akademik sehat dan
mencetak generasi yang tak mudah memimpin kampus sejak 2022 ini. kuat. “Orang kampus harusnya jadi role
terhasut, tapi berpikir jernih, kuat nalar, Kecintaan Prof. Venus, demikian model manusia Indonesia yang tercerdas,
dan bertindak etis,” ujar Guru Besar Sains panggilan akrabnya, pada dunia teradab. Menjadi SDM unggul, warga
Komunikasi UPNVJ itu. akademik tumbuh sejak lama. negara baik yang jadi solusi dan nilai
Dalam menghadapi tantangan Semuanya berawal dari kekagumannya tambah bagi kemajuan bangsa,” ujarnya.
disrupsi saat ini sekaligus menyongsong pada sosok pendidik yang ia jumpai di Dengan arah yang jelas dan pijakan
target Indonesia Emas 2045, UPNVJ masa remaja, figur yang menurutnya yang kuat pada nilai-nilai akademik, Anter
memfokuskan pembangunan begitu menginspirasi, hingga Venus membangun UPNVJ bukan hanya
kompetensi yang tidak hanya membentuk pandangannya tentang sebagai institusi pendidikan, tapi juga
mengandalkan kecerdasan, tetapi juga hidup. Tak heran, mengingat ia lahir sebagai ruang tumbuh bagi sumber daya
kemampuan menerapkan pengetahuan dan besar di tengah keluarga yang manusia yang kompeten dan berkarakter.
dan keterampilan umum yang esensial sangat lekat dengan dunia pendidikan. “Saya ingin mengubah lembaga ini
untuk hidup di era disrupsi. “Bapak saya guru, ibu juga guru. Kami agar berfungsi sebagai kampus yang
“Merujuk pada laporan Future tumbuh dalam keluarga yang cinta ilmu mentransformasi setiap orang menjadi
of Jobs dan 21st Century Skills dari pengetahuan,” tutur pria yang sejak kecil versi terbaik dirinya. Bukan kampus
World Economic Forum (WEF), dikenal sebagai pencinta buku ini. mainan atau pencitraan, tapi yang
keterampilan yang perlu dikembangkan Alumnus UNPAD ini sempat bekerja menghidupi pola pikir ilmiah, beradab,
meliputi critical thinking, communication, di beberapa perusahaan, tapi merasa dan berdampak. Setiap sudut harus
creativity, collaboration, serta digital skills, tak cocok karena ingin jadi pendidik. jadi tempat belajar, bukan cuma ruang
kemampuan memanfaatkan teknologi Saat melihat pengumuman lowongan kelas. Di kantin pun bisa ada poster
digital secara efektif. Selain itu, komitmen dosen di kampus, ia langsung melamar tentang tahap kematangan pisang agar
UNESCO dalam Reimagining Our Future dan diterima. Ia merasa mengajar adalah orang sadar kadar gulanya, atau poster
Together (2021) yang menekankan panggilan hidupnya, karena selalu manfaat cuci tangan di wastafel. Inilah
perilaku keberlanjutan dan keberagaman memberi energi, bahkan saat sedang lingkungan belajar yang diperkaya atau
juga menjadi rujukan penting,” jelas pria sakit sekalipun. “Setelah jadi dosen, enriched learning environment, tempat
hobi nonton film kisah nyata, dokumenter ternyata cocok. Saya menjalaninya dengan orang belajar dari berbagai saluran
dan film fiksi ilmiah. antusias. Mengajar selalu membangkitkan secara optimal,” jelasnya.
Lebih jauh, Prof. Venus menegaskan, energi saya. Bahkan saat sakit pun, saya Semua itu tidak mudah tapi mulai
UPNVJ juga membangun karakter jiwa tetap merasa energik di kelas,” kenangnya. nyata terwujud. “Kita tak hanya ingin
kewirausahaan, pola pikir etis (ethical Bagi Prof. Venus, menjadi pengajar hadir, tapi benar-benar eksis, dilihat,
mindset), dan pola pikir tumbuh (growth bukan sekadar profesi, melainkan pilihan didengar, dan memberi dampak,”
mindset) bagi para mahasiswa. “Kami dan cara hidup yang ia jalani sepenuh tegas Prof. Venus. Baginya, memimpin
terus meningkatkan kapasitas literasi hati. “Hidup seorang ilmuwan harus tak sebatas administratif, tapi harus
di berbagai bidang. Untuk mendukung berkomitmen untuk terus memproduksi dengan hati yang penuh pengabdian.
target Indonesia Emas 2045, jiwa patriotik dan menyebarkan pengetahuan. Karena “Memimpin dengan hati berarti
atau semangat Bela Negara juga sangat itu, saya menempuh jalan hidup seorang mewakafkan diri sepenuhnya,” paparnya.
diperlukan sebagai motivasi berkontribusi akademisi, menjalani sepenuhnya peran Menutup pembicaraan, dalam
bagi kemajuan bangsa,” tambahnya. sebagai cendekiawan, dengan nilai-nilai semangat Bela Negara yang sederhana,
Pendidikan yang berorientasi keilmuan sebagai pegangan utama,” namun sarat makna, Prof. Venus
pada kompetensi dan karakter ini tegas kolumnis yang meniti karier dari mengingatkan, “Setiap langkah
menjadi panduan bagi pengelola dosen, Kaprodi, Kepala Jurusan, Dekan, memperbaiki negeri itulah bela negara.
dan seluruh tenaga pendidik UPNVJ hingga kini dipercaya sebagai Rektor. Bahkan mengaktualisasi diri sampai
dalam menjalankan milestone UPNVJ Tak berlebihan jika Prof. Venus level tertinggi adalah bela negara, karena
Tahun 2025–2029, yang menekankan dipercaya memimpin UPNVJ. Ia dikenal Anda akan jadi aset bangsa.”Dengan
pengembangan semangat kewirausahaan sebagai pendidik dengan visi jelas. bangga ia menambahkan, “Kalau dibelah
didukung riset-riset berdampak. Sebagai pemimpin akademik, ia perlu orang UPNVJ ini, dadanya yang keluar
“Target ini adalah tanggung jawab arah dan komitmen konkret, apalagi adalah Pancasila.” Sebuah simbol kuat
bersama. Setiap individu, sesuai tugas kampus ini baru bertransformasi dari bahwa nilai kebangsaan telah melekat
dan perannya, wajib bekerja keras, swasta ke negeri. Lulusan Macquarie dalam jiwa setiap insan kampus, menjadi
berkolaborasi, dan berkontribusi University, Sydney, ini harus cepat fondasi kokoh masa depan bangsa. n
| 27