Page 22 - migas - JARGAS UNTUK RAKYAT e-mag version
P. 22

JARGAS UNTUK RAKYAT

            melimpah, menjadikan Indonesia kaya akan sumber daya alam berbasis
            energi. Khususnya gas, energi ini membutuhkan pemanfaatan lebih
            nyata agar langsung dirasakan oleh masyarakat.
               Pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga
            (Jargas) bertujuan memberikan akses energi kepada masyarakat,
            menghemat biaya bahan bakar untuk memasak, membantu ekonomi
            masyarakat menuju ekonomi masyarakat mandiri, ramah lingkungan dan
            mengurangi beban subsidi BBM dan/atau LPG untuk rumah tangga. Salah
            satunya adalah dengan mengalihkan penggunaan Liquefied Petroleum
            Gas (LPG) ke penggunaan gas bumi untuk sektor rumah tangga.
               Namun demikian, pembangunan infrastuktur Jargas untuk
            menghubungkan sumber gas ke rumah-rumah biayanya cukup besar.
            Semakin jauh jaraknya semakin mahal biayanya.  Karena itu, Jargas
            lebih murah jika digunakan di sekitar sumber gas. Tapi, kondisi ini yang
            menyebabkan pihak swasta kurang tertarik untuk mengembangkannya.
               Karenanya,  sampai  saat  ini  pembangunan  infrastruktur  Jargas
            masih dilaksanakan oleh pemerintah dengan dana APBN secara
            bertahap, diprioritaskan terutama yang dekat dengan sumber gas dan
            ketersediaan infrastruktur pipa transmisi dan pipa distribusi. Setelah
            Jargas terbangun, pengelolaan diserahkan kepada BUMN atau Pemda
            setempat bilamana Pemda setempat mempunyai kemampuan untuk
            mengelolanya.
               Adapun harga gas sesuai Undang Undang No. 22 tahun 2001 tentang
            Migas pasal 46 ditetapkan oleh BPH Migas. BPH Migas dalam menetapkan
            harga gas mempertimbangkan daya beli masyarakat setempat dan
            mempertimbang harga LPG 3 Kg yang disubsidi dan harga LPG 12 Kg,
            agar harganya murah dan terjangkau oleh masyarakat banyak.
               Seperti diketahui, meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19, tren
            konsumsi LPG tetap meningkat. Selain konsumsinya terus membesar,
            produksi LPG di dalam negeri juga cenderung rendah. Agar impor
            tidak terus naik, pemerintah diminta mengoptimalkan sumber-sumber
            energi di dalam negeri.
               Sejumlah pakar berpendapat agar penggunaan LPG harus digantikan


                                           ◀ xx ▶
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27