Page 40 - Binder WO 106
P. 40
ON HER
WAY
ABIANTI RIANA
CEO DAYALIMA RECRUITMENT
TRANSFORMASI
HUMAN CAPITAL
Naskah: Nur Asiah Foto: Fikar Azmy
DIA MENUNJUKKAN KEMAMPUANNYA
MENANGANI BISNIS PEMBIAYAAN, INVESTASI,
DAN MANAJEMEN DI INDONESIA.
ulus dari Fakultas Teknik Pertanian Institut investasi, dan manajemen di Indonesia. Tak berhenti di
Pertanian Bogor (IPB) pada 1988, Abianti situ, kini Ria berlabuh di Dayalima Group sebagai CEO
Riana menjajal peruntungannya bekerja Dayalima Recruitment.
L di institusi keuangan. Kondisi ekonomi
yang mendukung ketika itu menyediakan banyak PEGAWAI SEBAGAI ASET
lowongan pekerjaan di bidang finansial. Menurutnya Sejak mengikuti pendidikan sebagai management
institusi keuangan tetap membutuhkan talenta trainee, Ria telah mendapatkan bekal-bekal untuk
dari berbagai sektor industri, seperti pertanian, menjadi manajer baik. Dia mengaku ada masa transisi
karena memang usaha pembiayaan sekalipun yang sebenarnya didapatkan dengan pembekalan
membutuhkan evaluasi berbagai sektor. “Menurut dari lembaga institusi itu sendiri. “Ketika masuk
saya tidak ada yang salah dengan seseorang memilih di Bank Niaga saya diperkenalkan bahwa segala
jalur profesi tidak sesuai dengan pendidikan. Karena sesuatu yang menguatkan atau yang mendukung
setelah saya masuk ke dunia institusi keuangan, ilmu keberhasilan sebuah institusi itu merupakan suatu
yang saya pelajari ternyata sangat berguna. Salah aset, termasuk karyawannya. Hal ini menguatkan saya
satunya adalah waktu kita melakukan pembiayaan untuk bisa bergabung di Dayalima, khususnya fokus di
berbasis pertanian,” tutur perempuan yang akrab rekrutmen,” ujar Ria.
disapa Ria ini kepada Women’s Obsession. Konsep ini juga menekankan tanggung jawab
Ria memulai kariernya sebagai management trainee perusahaan untuk memberikan lingkungan kerja
di PT Bank Niaga tahun 1990 hingga posisi terakhir yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan
sebagai vice president member of merged Bank PT Bank karyawan. Pandangan ini berbeda dengan pendekatan
Niaga dan vice president Automotive Business Group. tradisional yang menganggap karyawan sebagai
Dia kemudian melanjutkan karier sebagai direktur di biaya yang perlu diminimalkan. Dengan menganggap
CIMB Niaga Auto Finance. Dia juga sempat menjabat karyawan sebagai aset, perusahaan dapat lebih fokus
sebagai sales and distribution head for eastern Indonesia pada pengembangan dan pemberdayaan sumber
region di Bank BTPN Syariah. Beralih dari perbankan, daya manusia untuk mencapai kesuksesan jangka
karier Ria pun terus menanjak hingga menjadi salah panjang. “Saya pikir keberpihakan pemerintah di
satu perempuan yang menjabat direksi lembaga dalam mengedukasi bahwa karyawan adalah aset yang
keuangan non-bank milik negara. Dia menunjukkan harus menjadi prioritas untuk bisa dikembangkan dan
kemampuannya menangani bisnis pembiayaan, dikuatkan merupakan bagian terpenting di dalam
40 | | 41