Page 68 - Binder WO 099
P. 68
CULTURE &
FESTIVE
Nikmati Lebaran
DI MALADEWA
Naskah: Indah Kurniasih Foto: Istimewa
DIKENAL SEBAGAI NEGARA
DENGAN KEINDAHAN ALAM YANG
MEMANJAKAN MATA, MALADEWA
TERNYATA MEMILIKI TRADISI
MENYAMBUT IDULFITRI YANG
MENARIK UNTUK DISIMAK.
enyambut Hari Raya Idulfitri,
masyarakat muslim di seluruh penjuru
dunia selalu memiliki berbagai
M tradisi menarik. Salah satunya adalah
masyarakat di Maladewa. Negara kepulauan yang
dihuni oleh mayoritas pemeluk agama Islam ini pada
tahun 2008 silam menetapkan Islam sebagai satu-
satunya agama yang diakui oleh negara tersebut. Lebih
dikenal dengan nama Maldives di dunia internasional,
negara ini memiliki tradisi menyambut perayaan
Lebaran yang terbilang unik.
Merayakan Hari Raya Idulfitri, setiap tanggal 1-3
Syawal pada kalender Hijriah selalu ditetapkan sebagai
hari libur Nasional. Dikenal dengan sebutan Kuda Eid,
momen ini merupakan awal dari bulan Syawal yang
sekaligus menjadi akhir bulan Ramadhan. Perayaan
dimulai dengan melaksanakan salat Idulfitri seperti amplop yang berisi uang, camilan manis maupun
halnya di Tanah Air. makanan juga kerap dibagikan.
Selesai beribadah, masyarakat akan kembali ke Selain bermaaf-maafan dan mengucapkan
rumah untuk saling bermaafan dan mendoakan selamat, salah satu tradisi menarik di negara muslim
satu sama lainnya. Setelah selesai dengan keluarga terkecil di dunia ini adalah tarian yang dibawakan
di rumah, masyarakat akan mulai mengunjungi dalam rangka menyambut Hari Raya Idulfitri.
rumah-rumah kerabat yang tak jauh dari tempat Dikenal dengan nama Bodu Beru ini merupakan
tinggalnya. Termasuk kediaman tetangga di sekitar. tarian tradisional tertua yang masih tertinggal dari
Saling memeluk seraya mengucapkan selamat hari kebudayaan Dhivehi. Umumnya dibawakan oleh 15
raya adalah pemandangan yang menghangatkan orang pria, satu di antaranya menyanyikan lagu-
hati. Menjadi momen yang baik nan suci, di perayaan lagu tradisional. Ada pula enam orang lain yang
Idulfitri masyarakat juga berbagi rezeki dengan bertugas menabuh ‘beru’, drum berukuran sedang
orang-orang yang membutuhkan. Tidak hanya yang digunakan sebagai alat musik pengiring. Para
68 | | 69