Page 54 - Binder WO 075
P. 54

HE'S











                                Tengok saja harga sahamnya, dari yang semula sempat   mengejutkan, tetapi ini tugas. Setiap penugasan itu
                                terpuruk di Rp98 kini menjadi Rp500.            bukan pilihan untuk menolak, tetapi harus dilakukan.
                                   Apa yang membuat penyuka motor Vespa ini     Kedua, ini adalah challenge, sebuah kesempatan, bank
                                mampu mengendalikan keadaan yang semula         dengan krisis likuiditas, dan ATM sudah nyaris mati
                                buruk menjadi lebih baik? “Ya, karena saya      ini harus dilakukan satu pembenahan,” imbuhnya.
                                selalu menanamkan semangat juara dan jangan     Dia bersyukur pemerintah memberikan dukungan
                                menganggap masalah sebagai beban, tapi sebagai   penuh dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
                                dinamika, serta menjadikan tugas sebagai passion,”   untuk melakukan PUT 5 atau penawaran right issue.
                                tegasnya. Satu lagi, lanjutnya, “Kerja ini harus dijadikan   Support dari semua karyawan melewati krisis juga
                                kebiasaan, bukan beban. Sekali kita menyebut kerja   luar biasa. Banyak inovasi yang digagas pria berdarah
                                ini menjadi beban, selanjutnya dan seterusnya akan   Jawa ini dalam memulihkan kondisi perusahaan.
                                menjadi beban hidup. Tetapi kalau menjadi kebiasaan   Salah satunya adalah sistem antrean nasabah melalui
                                hidup, bukan beban buat kita,” tuturnya tentang   aplikasi. Tak cuma itu, bank juga mengembangkan
                                prinsip yang dijalaninya.                       sistem on boarding, buka rekening tanpa datang ke
                                   Familiar dan cerdas, begitulah kesan pertama   kantor, dan aktivasi e-banking atau mobile banking
                                bertemu Rivan yang menekuni bidang perbankan    tanpa perlu datang ke ATM ataupun kantor cabang.
                                sejak tahun 1991 di bank swasta nasional dan       Di tengah kesibukannya sebagai orang nomor
                                bergabung ke Bukopin pada tahun 2006. Kariernya   wahid di Bukopin, Rivan selalu meluangkan waktu
                                naik secara bertahap, mulai menjadi kepala divisi,   untuk melepas penat. “Kita bisa mengatur kapan
                                general manager, sampai dengan menjadi direktur pada   menikmati waktu senggang dengan banyak hal,
                                tahun 2018. “Alhamdulillah, ini adalah satu proses yang   kebetulan sekarang saya punya cucu. Kalau tidak
                                menarik, pembelajaran bagi saya. Di setiap kesempatan,   bisa bertemu, hanya dikirimi video tingkah lucunya
                                di setiap waktu, saya belajar bahwa jika orang penuh   sudah menjadi hiburan yang luar biasa,” ujarnya seraya
                                antusias, penuh passion, penuh keinginan untuk   tersenyum. Selain itu, dia menikmati me time dengan
                                maju pasti ada jalannya. Saya mencoba menciptakan   melakoni hobinya bermusik. Di sela rutinitas yang
                                satu bisnis baru, yaitu priority banking. Pada waktu itu   cukup padat, ketika tiba di kantor pukul 07.15, dia
                                melakukan development, mengembangkan segmen,    menyempatkan memainkan piano kesayangan yang
                                dimana segmen consumer ini kan dibuat dengan tiga   dibawanya ke ruang kerjanya.
                                tahapan, dari mass, personal sampai dengan prioritas,”   “Saya bukan pemusik hebat, hanya bisa
                                ungkap pria jebolan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.  menggunakan feeling dalam memainkan
                                   Sebelum menduduki posisinya saat ini, Rivan   chord,”ungkapnya. Hobinya sempat pula menorehkan
                                sempat diminta Kementerian BUMN untuk menjadi   prestasi pada tahun 1985-87 menjadi semifinalis
                                direktur keuangan dan IT di PT KAI. Dari situ dia belajar   sebanyak dua kali pada lomba cipta lagu remaja
                                mengenal tata kelola keuangan, operasional kereta api,   Prambors. Tak hanya itu, penggemar sepeda dan motor
                                bahkan mapping penumpang. Tidak lama menjabat,   yang paling senang berkendara dengan Vespa ini
                                dia ditarik kembali ke Bukopin untuk membantu   juga gemar bercocok tanam dan memelihara burung.
                                melakukan penyelamatan pada kondisi bank yang   Menurutnya, kegemaran ini adalah wujud menghargai
                                kurang baik bahkan sempat mengalami stop kliring.   kehidupan. “Kita harus menjiwai dan itu akan
                                Pada bulan Juni 2020, dia kemudian ditugaskan   mengajarkan kita untuk sabar dan telaten,” tambahnya
                                sebagai direktur utama Bank Bukopin. “Tentu ini agak   mengakhiri perbincangan.










               54   |
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59