Page 45 - Binder WO 074
P. 45
budaya, dan tentunya melakukan sosialisasi empat kariernya sebagai awak media ini mengungkapkan
konsensus kebangsaan yang merupakan salah satu bahwa sekarang peluang dan kesempatan perempuan
tugas pimpinan MPR RI. mengemban jabatan strategis semakin luas. Hal
“Terpilih sebagai wakil rakyat, saya harus aktif ini tidak lepas dari semakin banyaknya perempuan
menyuarakan amanat mereka melalui berbagai berkemampuan setara, bahkan melebihi pria. Ada
forum dan media. Di antaranya mendorong agar hal yang juga perlu disoroti dan menjadi tantangan
RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) dan RUU perempuan, yaitu partisipasi kaum hawa dalam bidang
Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PRT) menjadi politik yang belum maksimal.
Undang-Undang. Perjuangan untuk mewujudkan Salah satu tugas perempuan di dalam berbangsa
kedua undang-undang tersebut membutuhkan dan bernegara adalah berperan penting turut merawat
konsistensi dan kemampuan memenangkan persepsi kebhinnekaan dan keberagaman. Sebab, perempuan
terhadap yang kontra,” ungkap perempuan yang memiliki karakteristik yang secara lahiriah bisa
juga menjadi penyintas kanker ini lebih lanjut mengakomodasi perbedaan, mengutamakan cara-cara
tentang isu perempuan. damai, dan memiliki kemampuan meresolusi konflik.
Di daerah pemilihannya di Jawa Tengah II yang Jika kemampuan perempuan diberdayakan untuk
meliputi kabupaten Demak, Kudus, dan Jepara, yang lebih besar lagi, mereka memiliki keahlian untuk
Rerie pun menginisiasi komunitas Sahabat Lestari menjaga keberagaman.
yang bertugas sebagai penghubung dengan Rerie berharap para perempuan Indonesia dapat
masyarakat di daerah. Komunitas memberikan terus belajar untuk menyerap berbagai pengetahuan
layanan pendampingan orang sakit, rumah singgah, demi meningkatkan kapasitas diri dan keterampilan,
mobil siaga, penyuluhan bagi penderita kanker, dan sehingga mampu bersaing di berbagai bidang untuk
masyarakat, terkait pencegahan serta deteksi dini mewujudkan kesetaraan.
kanker payudara. Tak hanya itu, Sahabat Lestari turut
berperan pada masa pandemi, seperti membagikan
masker gratis, penyemprotan disinfektan, memberikan
alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan,
pelatihan peternakan, dan pertanian organik untuk
warga juga kerap dilakukan.
Dengan begitu beragamnya kegiatan yang
dilakukan dalam keseharian, tantangan yang
dihadapi tentu saja berkaitan dengan pengaturan
jadwal kegiatan. Aktivitas yang sebagian besar virtual
dalam masa pandemi sedikit membantu dirinya.
Bila ada pertemuan dengan jadwal bersamaan,
masih memungkinkan untuk berpartisipasi dengan
menggunakan lebih dari satu gadget.
“Tantangan dalam satu tahun terakhir memang
keterbatasan kita untuk melakukan pertemuan tatap
muka, karena ada kebijakan pembatasan pergerakan
masyarakat. Program vaksinasi Covid-19 yang sedang
digalakkan pemerintah mudah-mudahan bisa
segera tuntas sepenuhnya sesuai rencana,” ujar Rerie.
Menyambut hari Kartini, perempuan yang memulai
| 45