Page 51 - Binder MO 260-016-Tahun ke-20
P. 51
Kedua seniman dalam pameran kepulangan, dan rasa kehilangan. kita miliki sering kali ditentukan oleh
ini, meski berasal dari latar budaya Melalui seni, Nurrahman dan konstruksi sosial yang terjadi di luar diri
dan sejarah yang berbeda, memiliki Eesar mempertanyakan dan kita sendiri.
pandangan yang sejalan dalam merebut kembali identitas mereka. Di tengah masyarakat yang tengah
memaknai identitas sebagai sesuatu Nurrahman kini memeluk namanya sibuk membahas isu representasi
yang tak terhindarkan dari pandangan dalam karya-karyanya, menghadirkan dan inklusi, Theatre and the Other
orang lain. Keduanya berasal dari potongan-potongan ornamen yang Self membuka ruang bagi kita untuk
generasi di kala Islam dipandang sebagai penuh simbolisme, sedangkan Eesar merenungkan tentang bagaimana
sesuatu yang asing, dengan stereotip mengenang tanah kelahirannya persepsi terbentuk. Pameran ini
yang menempatkannya sebagai melalui sapuan warna yang membawa mengajak kita untuk berpikir
ancaman bagi dunia Barat. ingatan masa lalu ke dalam komposisi bagaimana konstruksi “keliyanan”
Sebagai orang yang lahir dengan baru. Kedua seniman ini menawarkan terus memengaruhi interaksi dan
nama “pejuang iman” dan “cahaya eksplorasi tentang “rumah” sebagai pemahaman kita dalam kehidupan
rahmat,” Nurrahman dibayangi oleh sesuatu yang tidak tetap, tetapi selalu bermasyarakat saat ini.
beban stereotip yang telah dipupuk berada di antara kehilangan dan Pameran ini tidak hanya
oleh propaganda global. Sementara penemuan kembali. menampilkan karya seni, tetapi juga
Eesar, pengasingan adalah bagian dari Narasi “diri” mereka diwarnai oleh batas-batas persepsi, mendorong kita
hidupnya. Lahir dan besar di Afganistan, pengaruh luar yang kuat, khususnya untuk terlibat secara kritis terhadap
ia menyaksikan konflik berkepanjangan representasi Timur yang telah identitas yang dilihat, dipandang, dan
di tanah kelahirannya. Baginya, lama dikonstruksi oleh pandangan dipahami di dunia yang batas antara “diri
Afganistan bukan hanya tempat konflik, Barat. Pameran ini mengajak kita sendiri” dan “yang lain” semakin kabur
tetapi juga kenangan tentang keluarga, merenungkan bagaimana citra diri yang atau bahkan semakin terhubung. n
| 51