Page 72 - Binder MO 244 (5)
P. 72
■ MOVIE MUSIC
igarap oleh sutradara Indra Gunawan, sosok
Sugeng Wahyudi-lah yang menjadi otak dari
naskah cerita “Malam Para Jahanam”. Melalui
D produksi film ini, baik Indra maupun Sugeng ingin
memberi ilustrasi bahwa situasi menyeramkan bisa disebabkan
akibat adanya kepentingan tertentu di masa 1965 silam.
“Malam Para Jahanam” mengisahkan tentang tiga pemuda
yang awalnya memiliki tujuan mengantar jenazah kakeknya ke
sebuah desa misterius, dimana di lokasi tersebutlah siapa sangka
malapetaka bagi ketiganya dimulai.
Mereka terjebak dalam kondisi yang dinamai 3 malam
jahanam, malam di antara malam-malam paling sadis yang
diwarnai banyak darah dan pembunuhan pada masanya. Film ini
mencoba merepresentasikan bagaimana tragedi 30 September
1965 tersebut sebagai “horor” yang sesungguhnya.
Agar cerita dalam film menegangkan ini semakin intens,
“Malam Para Jahanam” melibatkan adegan-adegan horor yang
sarat jumpscare dengan tampilan sosok hantu yang dikisahkan
datang dari masa lalu. Dibuat semakin menarik, film ini juga
menyajikan irisan dimensi masa kini dan masa lalu dengan
sentuhan cerita plot-twist di akhir-akhir film.
Tayang perdana pada 7 Desember 2023, film ini
menampilkan bintang aktor dan aktris muda, antara lain Amel
Carla, Harris Vriza, Aghniny Haque, Daffa Wardhana, dan lainnya.
Film “Malam Para Jahanam”
GAMBARKAN SITUASI “HOROR” TRAGEDI 1965 SILAM
Film bergenre horor tampaknya Belajar dari Sejarah 1965
menjadi salah satu tayangan Menjelang tahun politik 2024, film Malam Para Jahanam ini bisa
yang tak ada matinya, sepanjang dijadikan salah satu pembelajaran akan kejamnya perpecahan
dalam kelompok atau masyarakat. Mengingat di tragedi 1965
tahun ada saja karya dari sineas silam terjadi karena bentroknya kelompok dengan pemerintah,
Indonesia yang menayangkan dan sentimen terhadap kelompok tertentu secara berlebihan.
Selain itu, Malam Para Jahanam juga membawa moral cerita
film-film menyeramkan dengan tentang penyingkiran rasa dendam terdahulu akibat tragedi
cara yang unik. Rumah produksi nahas G30SPKI dari generasi masa kini. Sebab dalam film ini,
Starvision contohnya, kembali kesadisan kisah kelompok agamis dan kelompok komunis di
menghadirkan film berjudul sebuah desa disajikan secara gamblang, termasuk bagaimana
peranan adu domba lewat siasat penyamaran dari pihak tertentu
“Malam Para Jahanam” yang sukses membuat dua kelompok saling membantai.
berusaha membuat para Melalui film ini, jajaran produser, sutradara, dan pemain
penonton bergidik dengan membawa pesan harapan tentang kedamaian dan kehati-hatian
di tengah beragamnya kepentingan golongan tertentu saat
memasukan nuansa “horor” dari ini. Apa pun itu, adegan di Malam Para Jahanam ini sangat
sejarah tragedi 1965 di Indonesia. diharapkan tidak akan pernah terulang lagi di masa mendatang,
maupun dalam sejarah manapun. Arfi
72 |