Page 43 - Binder MO 232
P. 43
Kedokteran UGM ini, Pemda harus ikut Wajar saja BPJS Kesehatan dibilang dan lebih cepat. Tetapi tidak hanya
mengoptimalkan program JKN/KIS ini keren karena memang lembaga ini kemudahan dan kecepatan, terpenting
termasuk membantu membiayai rakyat memberikan banyak kemudahan adalah setara dan tidak didiskriminasi.
yang tidak mampu untuk ikut program kepada masyarakat, sehingga pelayanan Kami juga sampaikan kalau ada rumah
ini. “Saya kira Pemda bisa menilai warga BPJS Kesehatan sekarang lebih praktis sakit yang mendiskriminasi mohon
yang mampu dan tidak mampu,” tutur dan mudah. Misalnya jika peserta mau beritahu kami, nanti kami komunikasikan
mantan Direktur Jenderal Sumber berobat, cukup memperlihatkan e-KTP dengan rumah sakit itu,” tegas Ghufron
Daya Iptek dan Pendidikan Tinggi saja. “Negara tetangga kita saja belum Mukti yang dikenal memiliki komitmen
Kementerian Riset, Teknologi, dan bisa melayani jaminan kesehatan dalam penelitian di bidang epidemiologi,
Pendidikan Tinggi itu. warganya hanya dengan KTP untuk asuransi kesehatan, perawatan kesehatan
Sejumlah strategi dilakukan seluruh fasilitas kesehatan. Sedangkan terkelola, dan pembiayaan kesehatan.
mantan Ketua Gugus Tugas Persiapan di sini orang Papua kalau mau berobat Target Ghufron Mukti adalah
Pelaksanaan Badan Penyelenggara di Jakarta pakai BPJS Kesehatan cukup BPJS Kesehatan harus menjadi lebih
Jaminan Sosial Indonesia ini untuk perlihatkan KTP. Nah, itu lebih mudah,” mudah, lebih cepat, dan setara. “Itu
mempercepat perluasan kepesertaan urai ilmuwan yang pernah menerima kita kuatkan dengan pendekatan dan
BPJS Kesehatan, di antaranya penghargaan sebagai peneliti dari pemanfaatan teknologi revolusi industri
melalui program yang dinamakan Brown University dan University of 4.0 dan ekosistem digital yang terus kita
PESIAR singkatan dari petakan, sisir, California, Los Angeles (UCLA) yang kembangkan sehingga BPJS Kesehatan
advokasi dan registrasi. “Ada tim yang sekaligus pernah menjadi dosen tamu di ada di genggaman peserta,” tukas pakar
melakukan pemetaan, menyisir, dan UCLA dan Harvard University USA itu. internasional dengan lebih dari 40 jurnal
mengadvokasi di tingkat desa, sehingga Ghufron Mukti menambahkan, BPJS yang diterbitkan ini.
ada nantinya yang kita sebut Desa Sehat Kesehatan juga memberi kenyamanan Oleh karena itulah, ia selalu
Sejahtera yang seluruh warganya menjadi pada pesertanya untuk tidak terlalu lama mengingatkan masyarakat jangan
peserta BPJS. Itu tentu hasil kerja sama antre menunggu saat berobat. “Ya, kami sampai terlambat ikut BPJS Kesehatan.
dengan berbagai pihak,” tambah peraih juga ingin lebih cepat. Jangan sampai Kalau sampai terlambat dan mendaftar
gelar Doktor Honoris Causa di Universitas harus menunggu 5-6 jam. Kami juga telah pada saat sakit, maka nantinya harus
Conventry Inggris ini. membuatkan antrean online agar bisa menunggu 14 hari untuk mendapatkan
lebih cepat. Kalau dulu harus menunggu fasilitas BPJS Kesehatan. “Orang bijak
“BPJS RASA DUREN, 6 jam sekarang bisa jadi 2 jam. Apalagi mengatakan health is not everything but
BPJS KESEHATAN KEREN” bisa dari rumah, warung kopi, maupun without health everything is nothing,”
Upaya perluasan kepesertaan JKN berbagai lokasi jadi bisa lebih mudah pungkasnya. ■
ini, diakui Ghufron Mukti juga diimbangi
dengan peningkatan mutu layanan,
sekarang ini kepuasan peserta BPJS
Kesehatan meningkat secara tajam.
“Dulu BPJS Kesehatan itu sejak didirikan
mengalami defisit, sehingga teman-
teman Rumah Sakit, Dokter, teman
dan kolega saya sempat kecewa, tapi
sekarang mereka bangga,” aku figur
yang juga menyelesaikan gelar Doktor
di bidang Kedokteran di University of
Newcastle, Australia ini.
Sampai-sampai, lanjut Ghufron
Mukti, ada lagu yang syairnya memuji
BPJS Kesehatan. “Kira-kira ada syairnya
berbunyi "BPJS rasa duren, BPJS
sekarang keren",” bangganya. Lagu itu
sempat viral di media sosial YouTube.
| 43