Page 89 - Binder MO 221
P. 89
“Mind Of My Own” adalah pintu masuk ke dalam pikiran
Faye dan berbagai fase kehidupan yang telah dilaluinya. Ia
MENELUSURI PIKIRAN menemukan bahkan dalam kondisi paling rendah—sampai
tempat tertinggi dalam hidupnya, selalu terdapat sebuah
Faye Risakotta pelajaran. Dipengaruhi oleh musisi-musisi ternama, seperti
Coldplay dan Amy Winehouse, proyek terbarunya tersebut
mengawinkan suara pop eksperimental, lo-fi, dan ambience.
Hampir seluruh lirik lagu di “Mind Of My Own” ditulis dan
diproduksi oleh Faye sendiri. Album yang berisi enam lagu
tersebut mengajak pendengarnya untuk masuk ke dalam
FAYE RISAKOTTA, SEORANG PENYANYI- pikiran Faye dan mengungkap bagaimana ia melihat dunia
PENULIS LAGU-PRODUSER MEMULAI dan orang-orang yang tinggal di dalamnya. Kemampuannya
untuk mengedepankan mood dan ambience dalam semua
KARIERNYA ENAM TAHUN LALU.
aspek penulisan lagu—serta produksi vokal yang apik —
SETELAH MERILIS BEBERAPA SINGLE, FAYE tidak pernah berhenti membuat kita berdecak kagum.
AKHIRNYA MENYELESAIKAN EP DEBUT Misalnya pada “Brightest Days”. Intro di “Mind Of My
BERJUDUL “MIND OF MY OWN”. Own”, mengisahkan Faye yang sama seperti orang lain di
seluruh dunia mendambakan perasaan yang cerah untuk
masa depan. Namun di sisi lain, masih ada ketakutan
tentang bagaimana hal-hal dapat berubah menjadi buruk
dalam sekejap semasa awal pandemi.
Kemudian lagu dengan nuansa penuh reverb dan
psychedelic “The Way To Go” ditulis ketika Faye merasa
‘terputus’ dari dirinya sendiri dan menyadari ia selama ini
meniru apa yang dilakukan orang lain. “Ini membuat saya
semakin mempertanyakan keabsahan diri saya, meskipun
sebenarnya itu adalah bagian dari proses kehidupan,”
ungkap Faye.
Dengan mengungkapkan perasaan jatuh cinta seperti
perasaan bahagia yang merekah dan meledak-ledak
layaknya ekstasi, Faye menuangkan pengalamannya jatuh
cinta dengan seseorang yang bisa memberikan perasaan
yang sama melalui “Ecstasy”. “Don’t Hide (Hilang)” yang
menyejukkan dan bernuansa seperti Coldplay dalam “Ghost
Stories” adalah lagu yang ia tulis ketika berusia 16 tahun.
“Usia di mana saya tidak merasa nyaman dengan diri
sendiri, hingga akhirnya saya memutuskan menjadi suara
yang dibutuhkan untuk mendorong dan menyemangati diri
sendiri,” imbuhnya.
Dipandu oleh nada piano yang manis, “Like It Was
Yesterday” ditulis saat ia memikirkan kenangan tentang
seorang teman baik yang tidak lagi berhubungan
dengannya. Itu mengingatkan pada bagaimana waktu
dapat berlalu begitu saja tanpa disadari.
EP diakhiri dengan “These Walls” dengan nada yang
optimis, bersemangat, dan spiritual. Faye menulis dan
memproduseri lagu ini bersama band JFK. “Mengambil
referensi dari gospel yang menyebutkan ‘dengan iman
sebesar kacang polong, manusia dapat memindahkan
gunung’, lagu ini mendorong kita untuk tetap memiliki rasa
percaya diri pada diri sendiri dan hal-hal yang kita lakukan,
sehingga kita mampu memulai dan menjadi perubahan
yang dibutuhkan dunia,” pungkas Faye. Gia
| 89