Page 31 - Binder MO 211
P. 31
“REVENGE TRAVEL”
ATAU WISATA VIRTUAL?
Naskah: Sahrudi Foto: Istimewa
andemi Covid-19 tak belum terkendali. Ini tentu berisiko besar Fenomena itu kini populer di seluruh
berkesudahan membuat bagi peningkatan penyebaran Covid-19 dunia. Masyarakat penyuka trend itu,
manusia penghuni bumi yang belakangan sudah bermutasi sepertinya ingin 'balas dendam' untuk
P semakin jenuh. Dikungkung dengan varian-varian baru yang kian tak berliburan lantaran lockdown fatigue
dalam rumah karena lockdown, isolasi kalah ganas. atau kelelahan karena lockdown, isolasi,
atau pembatasan semisal PPKM di Tapi bagi traveller yang tak mau maupun PPKM. Fenomena ini kemarin
Indonesia, hanya akan menambah mengambil risiko, mereka bisa melepas terjadi di India menyusul berakhirnya
kejengkelan. Alih-alih berupaya kangen wisata dengan apa yang disebut krisis Second Wave Covid-19 beberapa
meningkatkan imun yang terjadi malah wisata virtual. Ini tentu tak berisiko minggu sebelumnya. Mereka berebut
membuat kesehatan bermasalah. karena bersifat virtual. Tapi peminatnya liburan ke mana-mana. Akibat revenge
Kerinduan untuk bersosialisasi dan sudah cukup banyak juga. Hal yang travel ini, India dihantui ancaman
lepas menikmati alam bebas menjadi pasti, revenge travel dan wisata virtual Covid-19 gelombang ketiga.
oase bagi sebagian besar warga dunia. sekarang sedang tren. Begitu juga di negara lain seperti
Akhirnya, banyak cara dilakukan untuk Dikutip dari The Economic Amerika Serikat. Bahkan, tren ini
menebus kerinduan itu setelah mereka Times, revenge travel adalah fenomena mampu menderek tarif hotel di negeri
diisolasi. Sehingga muncul fenomena yang terjadi saat masyarakat melakukan Paman Sam itu. Konon itu terjadi karena
revenge travel bagi yang sudah kepingin perjalanan atau berwisata ke luar rumah vaksinasi di negeri itu sudah mencapai
berwisata pasca isolasi meski siatuasi setelah menjalani isolasi. 70 persen.
| 31