Page 57 - Binder MO 266-004-Tahun ke-21
P. 57
mereka melahirkan lanskap program yang tidak Dengan kunjungan mencapai 25.000 orang,
hanya menarik secara visual, tetapi juga intensif forum ini membuka ruang luas bagi pertemuan ide
dalam gagasan. dan inovasi. Tak hanya arsitek dan perancang ruang,
Skala acara pun membesar secara signifikan. tetapi juga akademisi, pengembang, mahasiswa,
Luas area pameran mencapai 13.000 meter persegi, serta masyarakat umum yang memiliki perhatian
naik 41 persen dari penyelenggaraan sebelumnya. pada ruang hidup yang lebih baik. Partisipan
Lebih dari 200 perusahaan dari berbagai sektor konferensi pun berkesempatan memperoleh hingga
ambil bagian, menempati sekitar 550 booth, terdiri 10 poin KUM per hari, sebagai insentif profesional
dari 25 booth terkurasi dan 7 pameran unggulan. yang menggambarkan pengembangan keilmuan
Salah satu sorotan utama tahun ini adalah instalasi tetap menjadi prioritas utama.
arsitektur bertajuk Khatulistiwa yang akan menjadi Salah satu pendekatan unik ARCH:ID tahun
ikon sentral pameran dan penanda atmosfer ini adalah penguatan nilai-nilai lokal dalam
keseluruhan acara. konteks global. Melalui desain pameran tematik
Di tengah eksibisi besar tersebut, konferensi dan eksplorasi material lokal, pengunjung diajak
internasional tetap menjadi pusat intelektual melihat bagaimana budaya Nusantara dan karakter
acara. Dua sesi utama, The Urban Forum dan The geografis Indonesia dapat menjadi sumber inspirasi
Architecture Forum, berlangsung pada 8–9 Mei yang tak habis digali. Instalasi dan ruang eksperimen
di Nusantara Hall. Di sinilah berbagai pemikir, yang ditampilkan menjadi medium dialog antar
praktisi, dan pelaku industri lintas disiplin bertemu generasi dan antarwilayah, membuka diskusi
membahas arah baru dunia arsitektur. Pemerintah tentang masa depan arsitektur Indonesia yang lebih
pun turut memberi dukungan. Wakil Menteri terhubung dengan lingkungan, masyarakat, dan
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Ir. Diana kebutuhan zaman.
Kusumastuti, membuka secara resmi, sembari Selain sebagai ruang bertemunya para
menegaskan komitmen pemerintah terhadap profesional, event ini juga sebagai simbol arsitektur
bangunan hijau dan teknologi konstruksi yang Indonesia yang menata ulang peranannya di tengah
adaptif terhadap perubahan iklim. gejolak global. Upaya mendorong kolaborasi lintas
Tak sebatas pameran, ARCH:ID menjadi sektor dan memperkuat gagasan arsitektur yang
ekosistem yang menghubungkan berbagai performatif, acara ini berpeluang memperluas
kepentingan. Tahun ini, untuk pertama kalinya pengaruh Indonesia dalam peta arsitektur regional
digelar Business Matching, sebuah platform yang maupun internasional. Acara ini terwujud sebagai
mempertemukan arsitek, desainer, produsen ruang kolektif untuk menegaskan arsitektur masa
material, hingga pengembang untuk menjajaki kini perlu berpijak pada kesadaran ekologis dan
peluang kolaborasi komersial secara lebih terarah. tanggung jawab sosial. Lewat pendekatan yang
Selain itu, pengunjung juga bisa mengikuti terbuka dan kolaboratif, forum ini mengajak pelaku
berbagai workshop interaktif, diskusi panel, hingga industri untuk menentukan cara merancang ruang,
sesi jejaring profesional yang dirancang untuk menjalani kehidupan bersama, dan menjaga
memperluas pengetahuan dan koneksi. keberlanjutan lingkungan. n
| 57