Page 90 - Binder MO 202
P. 90

■ BOOKS




                                                                                          umpulan cerpen "Memburu
                                                                                          Muhammad" adalah yang kedua dari
                                                                                          trilogi Islamisme Magis karya Feby
                                                                                K Indirani, setelah "Bukan Perawan Maria"
                                                                                yang telah keliling berbagai kota di Indonesia,
                                                                                hingga mancanegara, yakni Italia, Belanda, Jerman,
                                                                                Belgia, dan Inggris.
                                                                                   Kumpulan cerita baru ini menggelitik, menyusup
                                                                                masuk ke saripati keberagamaan masa kini. Aneka
                                                                                rupa tema dan cerita — suara dari alam kematian
                                                                                yang menggemparkan kampung di Jakarta, Kiai
                                                                                yang hidup kembali setelah wafat, dilema bakso
                                                                                terenak di dunia, pelukis yang ingin melukis Tuhan,
                                                                                malaikat yang mencintai dengan pedih, negeri
                                                                                Tuantu yang dilanda mitos dan pandemi, juga
                                                                                seorang yang mengaku musuh Nabi menyandera
                                                                                petugas kelurahan. Jenaka, juga mengharukan.
                                                                                   Selain ditulis oleh salah satu penulis perempuan
                                                                                Tanah Air, buku ini menyuguhkan kisah bernapas
                                                                                islami yang magis, mengandung unsur fantasi,
                                                                                berisi kumpulan cerpen yang lucu dan menghibur,
                                                                                bertema kehidupan beragama sehari-hari di
                                                                                Indonesia, memberikan banyak ruang bagi
                                                                                pembaca untuk bermain-main dengan imajinasi
                                                                                dan intrepetasinya. Kisah yang disajikan segar dan
                                                                                mengasah otak.
                                                                                   Aktor, presenter, dan aktivis Gusdurian Inaya
                                                                                Wahid mengungkapkan, sejatinya agama hadir
                                                                                untuk menjadikan manusia sebagai makhluk
                                                                                spiritual yang mengedepankan nilai-nilai
                                                                                kemanusiaan. Semakin ketat manusia beragama,
                                                                                seharusnya menjadi lebih peduli pada masalah-
                                                                                masalah kemanusiaan yang terjadi di sekitarnya,
                                                                                seperti masalah kemiskinan, kebodohan,
                                                                                kekurangan air bersih, korupsi, nepotisme, kekerasan
                                                                                dalam rumah tangga, termasuk kekerasan seksual,
                                                                                kerusakan lingkungan, dan seterusnya.
                                                                                   Namun, dalam realitas sosiologis, manusia
                                                                                beragama terjebak pada hal-hal yang bersifat ritual
                                                                                dan simbolistik, seperti busana, organisasi, rumah
                                                                                ibadah, dan ideologi. Umat beragama umumnya
                                                                                belum menjadikan kemanusiaan (humanity) sebagai
                              Naskah: Gia Putri Foto: Bentang Pustaka
                                                                                bagian penting dalam keberagamaan (religiosity).
                                                                                “Tidak heran jika terlihat paradoks dalam kehidupan
                    Buku ini dengan sangat indah                                umat beragama, semakin beragama, semakin tidak
                        mengecam cara beragama                                  manusiawi dan semakin jauh dari pengamalan
                                                                                nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan kedamaian.
                  yang tidak rahmatan lil alamin.                               Potret beragama seperti inilah yang dihadirkan Feby
                         Cara beragama yang tidak                               Indirani dalam bukunya, "Memburu Muhammad".

                 membuat manusia bahagia dan                                    Buku ini dengan sangat indah mengecam cara
                                                                                beragama yang tidak rahmatan lil alamin. Cara
                            saling membahagiakan.                               beragama yang tidak membuat manusia bahagia
                                                                                dan saling membahagiakan,” pungkas Inaya. n




               90   |
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95