Page 67 - E-Mag Mensobsession Edisi 198
P. 67

udaya ronggeng sendiri        Pengalaman pahit sebagai tahanan   ini menampilkan penyanyi Trie Utami
                            dikenal oleh masyarakat    politik akhirnya membuat Srintil sadar   yang memainkan 7 karakter, yakni
                            Banyumas, Jawa Tengah.     akan hakekatnya sebagai manusia.     tokoh utama Srintil kecil, remaja dan
                  B Dikemas dalam sebuah               Karena itu setelah bebas, ia berniat   tua, kemudian bapak Srintil (Santayib),
                  pementasan apik yang memadukan       memperbaiki citra dirinya. Ia tak ingin   ibu Srintil, kakek Srintil, dan pacar Srintil
                  seni peran, seni tari, dan seni suara yang   lagi melayani lelaki manapun. Ia ingin   (Rasus). Penampilan apik Trie Utami
                  diperankan satu orang.               menjadi perempuan somahan.Dan        ini didukung dengan koreografi yang
                      Lakon ini berkisah tentang Srintil   ketika seorang lelaki bernama Bajus   dikonsep oleh Eko Supriyanto.
                  yang berumur 11 tahun dinobatkan     muncul dalam hidupnya, sepercik         Musik yang ditata dan lirik yang
                  menjadi ronggeng baru, menggantikan   harapan timbul, makin lama makin    ditulis oleh Ava Victoria dalam lakon ini
                  ronggeng terakhir yang tiada dua belas   membuncah. Tapi, Srintil harus kembali   menyuhuhkan kemampuan menyanyi
                  tahun yang lalu. Bagi pedukuhan yang   terempas. Kali ini bahkan membuat   seorang Trie Utami. Penikmat seni
                  kecil, miskin, terpencil, dan bersahaja itu,   jiwanya hancur berantakan.  dapat menyaksikan penampilan
                  ronggeng adalah perlambang. Tanpanya    “Lakon ini dipentaskan dengan     Trie Utami yang sangat membekas
                  dukuh itu merasa kehilangan jati diri.  konsep monolog musikal dengan     dengan iringan komposisi musik yang
                     Dengan segera Srintil menjadi tokoh   menampilkan fase-fase penting dalam   mengkolaborasikan  instrumen tradisi
                  yang amat terkenal dan digandrungi.   hidup Srintil dengan luka batin yang   dan orkestra.
                  Cantik dan menggoda. Semua ingin     dialaminya. Tokoh Srintil menyoroti     Lakon Srintil (Tembang Duka
                  bersama ronggeng itu. Dari masyarakat   bagaimana perempuan masih sering   Seorang Ronggeng) telah tayang pada
                  biasa hingga pejabat-pejabat desa    terpinggirkan, padahal setiap perempuan   19 dan 20 September di website www.
                  maupun kabupaten.                    harus dihormati, dan dihargai, apapun   indonesiakaya.com serta kanal youtube
                     Namun, malapetaka politik di      profesinya. Begitu juga dengan       IndonesiaKaya. Lakon yang diproduksi
                  tahun 1965 membawa nasib buruk       ronggeng yang mengajarkan tentang    oleh ArtSwara ini merupakan rekaman
                  ke pedukuhan kecil itu. Ronggeng     keterbukaan pikiran. Ia merupakan    pementasan yang diselenggarakan pada
                  beserta para penabuh calung ditahan.   bentuk seni yang sarat dengan nilai-  April 2019 di Teater Salihara, Jakarta.
                  Pedukuhan dibakar. Hanya karena      nilai budaya dan konstruksi sosial dalam   Naskah pertunjukan ini ditulis oleh Sitok
                  kecantikannya, ia tidak diperlakukan   tradisi Banyumas,” ujar Iswadi Pratama,   Srengenge yang mengadaptasi novel
                  semena-mena oleh para penguasa di    sutradara dalam lakon ini. Pementasan   Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad
                  penjara itu.                         yang juga diproduseri oleh Dian HP   Tohari. ■



                                                                                                                            |  67
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72