Page 39 - E-Mag Mensobsession Edisi 198
P. 39
sianya baru menginjak
40 tahun. Namun, kiprah
Maman Abdurrahman di
U panggung politik nasional
tak bisa dipandang sebelah mata. Politisi
muda Partai Golkar ini dipercaya menjadi
wakil rakyat bahkan telah menduduki
sejumlah jabatan strategis di partai yang
dinakhodai Airlangga Hartarto tersebut.
Menariknya lagi, kehadiran Maman
di kancah politik mampu mendobrak
stigma Partai Golkar sebagai partai yang
antriannya panjang dan tidak ramah
kepada anak muda.
Lebih lanjut Maman
mengungkapkan, tak pernah
MAMAN ABDURRAHMAN menyangka akan menduduki jabatan
sebagai wakil rakyat.
Politisi “Hidrokarbon” berasal dari keluarga biasa saja. Saya lahir
“Saya tidak ada darah politik. Saya
dan besar di Pontianak, dengan ibu asal
Sanggau, dan bapak asal Tarakan. Bagi
saya ini sebuah pencapaian dalam karier
hidup saya,” ujarnya.
Naskah: Gia Putri Foto: Sutanto/Dok. Pribadi/Istimewa Ia mengisahkan, selepas lulus SMA,
pria yang pernah punya keinginan
menjadi polisi ini berangkat ke Jakarta
Cerdas dan visioner, begitu kesan pertama untuk menimba ilmu.
“Saya kuliah di Universitas
mengenal Maman Abdurrahman, Tarumaneraga. Di situlah saya mengenal
politisi muda yang dipercaya rakyat duduk dunia gerakan. Saya bergabung dengan
sebagai Anggota Fraksi Partai Golkar Forum Kota (Forkot), yang kemudian
pecah menjadi Front Aksi Mahasiswa
DPR RI. “Saya memegang teguh filosofi untuk Reformasi dan Demokrasi
hidrokarbon,” ujarnya saat disambangi (Famred),” papar ayah dua anak ini.
Dua tahun berkuliah di sana karena
Men’s Obsession di ruang kerjanya, kesibukannya sebagai aktivis pada
belum lama ini. tahun 1998 yang situasinya menuntut
mahasiswa mengkritisi rezim Orde
Baru, Maman tidak menyelesaikan
kuliahnya. Ia pun mencoba menata
kembali hidupnya dengan pindah ke
Universitas Trisakti, Jurusan Teknik
Perminyakan. “Di jurusan ini, sedikit
orang tertarik. Tapi, saya merasa passion
saya di sini. Namun, keinginan untuk
aktif di organisasi tidak hilang. Saya
banyak bergulat di BEM intrakampus.
Pada waktu itu tekanan kepentingan
politik sangat besar karena pasca tragedi
penembakan mahasiswa Trisakti pada 12
Mei 1998 yang memakan korban empat
orang, kami para mahasiswa menuntut
untuk mengungkap siapa dalang di
| 39