Page 30 - Binder WO 106
P. 30
WOMEN'S
TALKS
doktoralnya di bidang politik dan pertahanan di seperti dirinya sebagai analisis pertahanan dan
Universitas Indonesia. militer. “Saya senang sekali melihat anak didik
Dia sering memaparkan tentang pertahanan dan saya tiba-tiba menjadi pilot helikopter perempuan
militer Indonesia di berbagai forum internasional. pertama. Lalu, ada teman saya pekerjaannya
Misalnya, National Defense University dan The East membawa mobil pengangkut barang yang panjang
West Centre di Washington DC, Amerika Serikat, sekali, sampai saya bingung bagaimana cara dia
Geneva Centre for Security Policy (GCSP), Swiss, menyetirnya saat berada di tikungan atau belokan
Washington DC, Global Security Meeting di Bratislava, jalan. Saat ke Surabaya beberapa pimpinan sekolah
Slovakia, maupun ajang ASEM-EU Regional Security pelayaran kapal pernah berkata kepada saya bahwa
Architecture Meetings, Centre for Security Policy kapten kapal perempuan kita sudah bisa membawa
(CCSP), Switzerland. Connie juga aktif dalam kajian kapal-kapal hebat. Jadi, sepanjang kita ada passion
strategis pertahanan keamanan di Dewan Pertahanan dan fokus menekuninya, pasti kita bisa meraih
Nasional, mewakili Indonesia di badan internasional kesuksesan,” ujar perempuan kelahiran 3 November
SLOCs (Sea Lanes of Communications and Trade) 1964 ini dengan nada bersemangat.
dan duduk sebagai Board of Advisory di Indonesia Berani mengeluarkan pendapat dan berbicara
Institute of Maritime Studies. Nama Connie tidak hanya apa adanya telah menjadi ciri khas Connie. Dia
diperhitungkan di Tanah Air, bahkan masuk dalam berpendapat kebanyakan masyarakat di Indonesia
daftar pemimpin masa depan versi Massachusetts sebenarnya berani mengemukakan pendapatnya,
Institute of Technology (MIT), Boston, Amerika Serikat, namun tidak disertai referensi atau pengetahuan
mewakili generasi ketiga creme de la creme intelektual yang mumpuni. “Apalagi, untuk seorang dosen atau
pertahanan keamanan Republik Indonesia. akademisi sudah merupakan tugasnya memberikan
informasi dan menyampaikan pendapat sebenar-
BERANI BERBICARA APA ADANYA benarnya berdasarkan fakta, data-data, literatur,
Connie berpendapat perempuan Indonesia tak perlu referensi, dan pengetahuan yang luas. Jadi, dalam
ragu atau takut dalam memilih profesi yang dekat melihat permasalahan harus secara holistik. Saya
dengan dunia pria dan tidak hanya bisa menjadi juga banyak melihat orang-orang kampus lebih
30 |