Page 30 - Binder WO 094
P. 30
WOMEN'S
TALK
BERBISNIS SAMBIL MENOLONG SESAMA tersebut bukan industri yang dikuasainya, Liz
Liz sempat bekerja sebagai auditor dan finansial berusaha mempelajarinya dengan baik, sehingga
service risk management di Ernst & Young selepas dia bisa memahami cara kerja manajemen dari level
menyelesaikan pendidikan jurusan akutansi dari bawah hingga atas.
Macquarie University, Sidney, Australia, untuk Salah satu produk yang harus dipakai untuk
menimba ilmu dan mencari pengalaman bekerja di mendukung kesehatan dirinya, Liz rajin memakai
perusahaan bereputasi bagus. Namun, dia kemudian underwear Easecox yang ternyata bisa mendukung
jatuh sakit terkena liver, tifus, demam berdarah, karena staminanya tidak cepat lelah. Karena produknya
kelelahan bekerja dan di saat yang bersamaan juga bagus dan bermanfaat nyata bagi dirinya dan banyak
harus mempersiapkan pesta pernikahan yang menyita orang, dia kemudian tertarik ikut terlibat menjalankan
waktu dan pikiran. Liz kemudian berhenti bekerja dan bisnis MLM Easecox. Pada tahun 2019 pandemi
memilih membantu bisnis sang suami yang bergerak Covid-19 mulai masuk ke Indonesia, dia mendapat
di production house bernama Chronicles Production pangilan dan pelayanan.
yang banyak menangani berbagai proyek video Ketika wabah pandemi menyebar ke berbagai
wedding dan company profile. daerah di Tanah Air pada tahun 2020, Alat Pelindung
Setelah melahirkan anak kedua, pada 2012 dia Diri (APD) menjadi salah satu produk yang dicari
didiagnosis terkena penyakit autoimun, sehingga banyak orang baik para dokter dan berbagai rumah
Liz tidak lagi terlalu terlibat dalam bisnis production sakit. Saat itu harga satu APD sangat mahal sekitar
house-nya, karena harus menjalani serangkaian Rp150.000 dan Liz pun terinspirasi mencoba mencari
pengobatan terlebih dahulu. Dia tidak pernah patah cara, agar bisa memproduksi APD dengan harga lebih
semangat dan berdoa, agar Tuhan selalu menjaga terjangkau. “Saya bersyukur bisa bertemu dengan
dirinya tetap sehat, selalu berpikir positif, dan tidak teman-teman yang memiliki pabrik garmen dan
mengeluh. Life must go on, seiring berjalannya waktu berhasil membuat APD dengan biaya Rp55.000. Saya
ternyata dia tidak bisa hidup hanya berdiam diri kemudian menjualnya dengan harga modal, karena
tidak melakukan apa pun dan ini malah membuat niat awalnya adalah untuk menolong masyarakat yang
dirinya stres. Itulah sebabnya, Liz mulai melakukan membutuhkan dan membuat video khusus dengan
pekerjaan yang tidak berat dan berusaha menjaga menyelipkan nomor handphone untuk pemesanannya.
tubuh maupun pikirannya tidak kelelahan dan stres Tak disangka ini menjadi viral dalam waktu dua
di tengah kesibukan dirinya beraktivitas. minggu saya dihubungi ribuan orang dari para donatur
Setelah terbiasa beradaptasi dengan beragam yang mau menyumbang APD, para dokter, banyak
kegiatan, dia kemudian diminta berperan sebagai rumah sakit, dan lain sebagainya. Kami bersyukur
CFO perusahaan kontraktor mining PT Pembangunan akhirnya bisa membuat 365.000 APD pesanan dari
Buana Jaya milik orang tua suaminya dan sempat berbagai daerah Sabang sampai Merauke,” papar
menjalaninya selama setahun. Meskipun, bidang perempuan berusia 38 tahun ini dengan nada bahagia.
30 |