Page 47 - Binder WO 093
P. 47
inkubasi. Menjabat sebagai mentor, berbagai informasi
seputar wirausaha, seperti marketing, pemasaran,
pengelolaan keuangan, sumber daya manusia, hingga
teknik negosiasi dipaparkan bagi para pebisnis pemula
tersebut. Dia juga kerap menggelar diskusi dan sesi
tanya jawab, serta memberikan solusi atas tantangan
yang dihadapi, terlebih pada masa pandemi.
Di sisi lain, kepeduliannya terhadap bidang
kewirausahaan lantas membawanya menjadi Ketua
Komunitas Sahabat UMKM sejak tahun 2018 silam.
Lewat komunitas ini, Anggi menggelar banyak
kegiatan rutin, seperti seminar. Baginya, ini bisa
berguna bagi orang lain mampu menghadirkan
kebahagiaan tersendiri. Oleh sebab itu, dia begitu gigih
menyebarkan semangat wirausaha ke banyak orang.
Anggi menjelaskan bahwa salah satu tantangan terjun
ke masyarakat adalah mengubah mindset orang-orang
yang selama ini beranggapan bahwa modal utama
membuka usaha adalah uang. Padahal, menurutnya
modal pertama yang harus dimiliki adalah skill.
“Coba apa saja yang bisa dikerjakan sendiri
dari rumah dan lingkungan, kemudian mengajak
mereka untuk memperkaya skill itu juga merupakan
tantangan tersendiri. Cukup terasa awal pandemi
ketika banyak sekali UMKM yang merasa bahwa
kondisinya sangat sulit. Kita budayakan teman-teman
untuk berani mencoba dan berkarya. Jangan pantang
menyerah pada kondisi apa pun, karena menjadi
pebisnis itu memang banyak sekali tantangannya.
Harus tetap semangat dan tahu cara menghadapi
tantangan, karena ke depan semakin besar dan tidak
sedikit,” ujar Intan.
Tidak sekadar bicara belaka, perempuan yang
bekerja sebagai marketing manager ini juga bergerak
di bidang kewirausahaan. Menekuni jual beli tanaman
hias sejak masa pandemi, dia menjelaskan, “Bisnis
saya saat ini di bidang tanaman hias, kebetulan ada
beberapa jenis yang memang kami kembangkan
sendiri, seperti Philodendron dan Anthurium. Tapi, di
sini lebih banyak anthurium kuping gajah. Pada masa
pandemi tidak banyak yang bisa dilakukan, karena tidak
boleh ke luar rumah. Akhirnya, yang tadinya menjadi
hobi dan hanya sekadar mengoleksi ternyata bisa
menghasilkan dan saat ini kami sudah mengekspor ke
beberapa negara lain. Kami juga sudah menghasilkan
beberapa pembibitan sendiri yang Insya Allah sudah
bisa segera dipasarkan.”
46 | | 47