Page 39 - Binder WO 093
P. 39
tekanan darah bertambah dari 8% pada 1995 menjadi Jika modifikasi gaya hidup tidak menurunkan tekanan
32% pada 2008. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) darah ke tingkat yang diinginkan, maka harus
2018 memperlihatkan prevalensi hipertensi di diberikan obat. Sarana dan prasarana untuk diagnosis
Indonesia mencapai 34,1%, yang mengindikasikan maupun mengobati hipertensi, termasuk mendeteksi
adanya peningkatan penyakit kronis ini. Penyebab kemungkinan terjadi kerusakan organ target atau
darah tinggi sendiri belum diketahui dengan pasti, komplikasi pada dasarnya sudah tersedia di
namun orang yang hipertensi biasanya memiliki fasilitas pelayanan kesehatan.
riwayat penyakit ini dalam keluarga. Selain itu, banyak Penanganan hipertensi mengharuskan pasien
mengonsumsi makanan yang mengandung natrium menjalani pengobatan yang direkomendasikan dan
juga bisa meningkatkan tekanan darah. ini pada akhirnya akan bergantung pada efektivitas
Cara untuk mendeteksi atau menegakkan ataupun tolerabilitas obat yang digunakan. “Meski pun
diagnosis penyakit hipertensi sangat sederhana, yaitu nebivolol sudah terbukti efektif untuk penanganan
dengan mengukur tekanan darah menggunakan pasien hipertensi, penelitian BENEFIT menunjukkan
tensimeter. Hipertensi ditegakkan bila tekanan darah hasil yang sama efektifnya sebagai penelitian yang
140/90 mmHg. Pengobatan hipertensi membutuhkan pertama kalinya dilakukan pada pasien Asia dalam
waktu lama, seumur hidup dan harus terus menerus. jumlah yang besar. Selain itu, dibandingkan dengan
penghambat beta (beta-blocker) generasi sebelumnya,
nebivolol memiliki profil efek samping lebih baik,
termasuk efek yang tidak diharapkan terkait fungsi
seksual. Kedua sifat ini, yaitu tingkat efektivitas dan
tolerabilitas, berperan penting agar pasien benar-
benar mau mematuhi penanganan hipertensi yang
dianjurkan. “Penelitian ini dirilis di waktu yang tepat
untuk membantu para dokter menangani pasien
hipertensi di Indonesia,” ujar dr. Erwinanto dari
Pengurus Perhimpunan Hipertensi Indonesia (Perhi).
Untuk meningkatkan kesadaran terkait
penanganan hipertensi, Menarini Indonesia merilis
hasil penelitian BENEFIT, yang dilakukan bersama
dengan sebuah tim peneliti. Meskipun nebivolol
sudah terbukti efektif untuk penanganan pasien
hipertensi, penelitian BENEFIT menunjukkan hasil
yang sama efektifnya sebagai penelitian yang
pertama kalinya dilakukan pada pasien Asia dalam
jumlah yang besar. Dokter Jinho Shin, Professor
and Chief of Cardiology, Division of Cardiology,
Department of Internal Medicine, Hanyang University
Seoul Hospital, Korea selaku peneliti pertama
penelitian Benefit ini menyebutkan obat ini juga
efektif untuk dikonsumsi pasien baru. Selain itu, juga
pada pasien rawat inap yang mengonsumsi nebivolol
sebagai tambahan ke dalam pengobatan anti-
pertensi yang sudah ada sebelumnya.
38 | | 39