Page 105 - Binder WO 082
P. 105
Untuk main course, African Chicken dengan tiga
pilihan saus sambal dijamin membuat kita meneteskan
liur. Separuh ayam dibaluri Chermoula khas Afrika Selatan
yang creamy dengan cita rasa pedas ditemani plaintain
berupa pisang goreng manis untuk menetralkan. Santap
siang kami ditutup dengan sepotong Fudge brownie
padat dengan cokelat truffle yang meleleh di mulut.
Untuk teman makan, Greens and pineapple juice bisa jadi
pilihan minuman yang menyehatkan. Segelas Rose latte
dengan campuran mawar segar atau secangkir Hazelnut
choco latte kami rekomendasikan untuk menikmati siang
yang beranjak sore.
sedang berada di sebuah rumah kaca. Lantai dua pun
tak kalah menarik, dengan jendela besar diselingi
lukisan mengagumkan, membuat betah berlama-
lama. Meskipun ramai pengunjung, kita tak perlu
khawatir, karena kursi dan meja ditata berjarak dan
masih menyisakan ruang yang luas.
Terkenal dengan pastry dan bakery yang lezat, The
Sab House buka sejak jam 10 pagi untuk menemani
pengunjung yang ingin mencari sarapan atau secangkir
kopi di luar rumah dengan suasana menyenangkan.
Buka dari Selasa hingga Minggu, restoran ini cukup
ramai pengunjung yang sebagian besar adalah kaum
hawa. “Mungkin suasana homey dan dekorasi girly
yang menarik banyak tamu perempuan, terutama para
remaja untuk berfoto dengan outfit of the day,” ujar
Sabrina sambil tersenyum.
Bukan hanya atmosfernya yang nyaman, restoran
ini juga menyajikan menu yang menggugah selera
dan rasa yang tak kalah nikmat. Chef Dii menyajikan
menu andalan the Sab House, Crispy toast bar dan
Croffle poppers yang sedang populer sebagai hidangan
pembuka. Satu porsi bisa dinikmati berdua atau bertiga
dengan beragam rasa mulai dari savory dengan beef
bacon dan keju, hingga apple pie yang manis. Dilanjutkan
dengan Smoked beef sandwich berukuran besar, dengan
irisan daging berlimpah dan croissant renyah.
104 | | 105