Page 59 - Binder WO 079
P. 59
TAMAN NASIONAL TANJUNG PUTING
(KALIMANTAN TENGAH)
Kawasan konservasi alam yang satu ini didirikan
dengan nama Suaka Marga Satwa Sampit. Memiliki
total luas sekitar 300.040 hektare, kawasan ini menjadi
konservasi orangutan terbesar di dunia dengan
populasi mencapai 40 ribu ekor. Taman Nasional
Tanjung Puting ini juga dinobatkan sebagai salah satu
cagar biosfer oleh UNESCO. Uniknya, Sungai Sekonyer
ini juga dijuluki sebagai The Black River, karena airnya
yang berwarna hitam. Warna tersebut berasal dari zat
Tanin yang dikeluarkan tumbuhan di tepian sungai
tersebut. Pengunjung dapat menumpang perahu
klotok untuk menyaksikan kehidupan satwa liar di
habitat sepanjang sungai.
TAMAN NASIONAL BALURAN (JAWA TIMUR)
Jika kawasan konservasi alam lain terkenal dengan hutannya yang asri,
Taman Nasional Baluran lebih tersohor dengan vegetasi sabananya
yang mendominasi sebesar 40%. Selain itu, ada juga hutan musim,
hutan pantai, hutan pegunungan bawah, dan hutan rawa. Dengan total
luas sekitar 25.000 hektare, kawasan ini menjadi rumah bagi 26 jenis
mamalia, 155 jenis burung dan masih banyak lagi. Dari jenis-jenis yang
diketahui tersebut 47 di antaranya merupakan satwa yang dilindungi
undang-undang, yaitu insektivora (5 jenis), karnivora (5), herbivora (4),
burung (32), dan reptilia (1). Sementara mamalia besar khas Taman
Nasional Baluran adalah banteng (Bos javanicus) yang juga menjadi
maskot. Selain itu, ada pula 444 tumbuhan yang menghuni area ini yang
tergolong ke dalam 87 familia, meliputi 24 jenis tumbuhan eksotik, 265
jenis tumbuhan penghasil obat, dan 37 jenis merupakan tumbuhan
yang hidup pada ekosistem mangrove.
TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI
(NUSA TENGGARA BARAT)
Nama Gunung Rinjani telah dikenal sebagai salah satu gunung
dengan pemandangan yang luar biasa. Gunung yang terletak di
Nusa Tenggara Barat ini merupakan gunung berapi tertinggi kedua
di Indonesia ini, yaitu sekitar 3726 mdpl. Di luar hal itu, beragam
flora dan fauna juga menghuni kawasan konservasi dengan luas 41
Ha. Di antaranya terdapat beberapa jenis anggrek hutan endemik,
yakni Perisstylus Rinjaniensis dan P Lombokensis. Berbagai satwa
endemik pun masih dapat dijumpati di taman nasional yang satu ini,
seperti Celepuk Rinjani dan Elang Flores. Daya tarik lain yang dimiliki
Taman Nasional Gunung Rinjani adalah Danau Segara Anak yang
masuk dalam jajaran danau terindah di Indonesia.
58 | | 59