Page 37 - Binder WO 075
P. 37
pasien kanker pada saat itu dan langsung menjalani jauh lebih sibuk dari biasanya, karena sehari bisa
terapi sesuai arahan dokter. jadi ada pertemuan lebih dari dua hingga tiga kali,
Selama menjalani pengobatan, Rerie menilai karena dimudahkan teknologi. “Hari ini bisa hadir di
keberadaan support system yang baik dapat Jawa Tengah, siang ada di Sumatera, malamnya di
membawa dampak positif. Keberadaan orang-orang Papua, semuanya lewat daring. Saya bisa mengikuti
yang bisa diandalkan akan memberikan semangat, berbagai kegiatan, baik itu rapat, sosialisasi, atau
sekaligus dukungan luar biasa bagi pasien kanker. harus jadi penceramah maupun narasumber,” tutur
Dalam berbagai kesempatan dia pun sering berbagi ibu tiga anak ini. Tak tinggal diam melihat kondisi
pengalaman tentang perjuangannya melawan kanker yang menghantam dalam negeri akibat Covid-19,
payudara kepada para pengidap kanker lain untuk dia menggagas Forum Diskusi Denpasar 12 (FDD12),
menyemangati. Baginya, sebagai penderita kanker sebuah wadah diskusi yang aktif mencari solusi
dan kemudian jadi penyintas adalah kesempatan terhadap permasalahan masyarakat saat ini. Sampai
kedua yang diberikan Tuhan untuk menjadi manusia saat ini telah 52 pertemuan daring dilakukan bersama
yang lebih baik dan berguna untuk sesama. dengan para pemangku kepentingan berpusat di
Agar lebih menjangkau banyak orang, Rerie rumah dinasnya yang beralamat di Jalan Denpasar
kemudian mendirikan komunitas Sahabat Lestari No.12. “Kami mencoba mencarikan kanal-kanal dialog
dan gencar mengampanyekan cara pencegahan untuk melihat pandangan mereka masing-masing.
kanker payudara dengan metode Periksa Payudara Sehingga melahirkan semacam usulan dan masukan
Sendiri (SADARI). Kegiatan ini telah diikuti ribuan untuk disampaikan kepada pemangku kepentingan,
orang di Jawa Tengah dan sekitarnya. Selain itu, dia agar dapat diambil langkah-langkah solutif,” paparnya
juga mendirikan beberapa rumah singgah bagi para lebih lanjut dengan bersemangat.
penderita kanker yang sedang menjalani pengobatan Dalam rangka hari Kartini, FDD12 mengadakan
maupun kemoterapi. diskusi online bertema UU Penghapusan Kekerasan
Kini selain ancaman kanker, para penyintas kanker Seksual, UU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, dan
juga berpotensi terpapar Covid-19, bila tidak disiplin Keberpihakan pada Hak Perempuan Indonesia. Pada
menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai diskusi tersebut, Rerie menanggapi bahwa perjuangan
masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan tanpa henti mendorong Rancangan Undang-undang
sabun. Rerie meminta pemerintah melakukan Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) dan
sosialisasi terkait program vaksinasi Covid-19 secara Rancangan Undang-undang Perlindungan Pekerja
transparan. Masyarakat, secara khusus bagi penderita Rumah Tangga (RUU PRT), menjadi undang-undang
penyakit, harus diberi pemahaman yang baik tentang juga terinspirasi dari perjuangan Kartini.
vaksin tersebut. Begitu pula bagi para penyintas kanker Rerie berharap sejumlah masalah yang masih
yang tidak termasuk kelompok penerima vaksin. menjadi pekerjaan rumah dan dihadapi perempuan,
Pada kondisi pandemi, semangat berbaginya seperti isu kesetaraan gender, kekerasan seksual,
tak meredup. Di tengah berbagai keterbatasan, dia dan ancaman terhadap harkat martabat perempuan
bersyukur berkat adanya kemajuan teknologi jadi bisa segera dituntaskan, lewat sebuah gerakan dan
bisa mendekatkan yang jauh. Justru sekarang malah kepedulian dari semua pihak.
| 37