Page 12 - Binder WO 067 OK
P. 12
Fashion
Trend
Budaya Lokal
di Panggung internasional
Naskah: Nur Asiah Foto: Istimewa
ElEmEn batik indonEsia sangat
mEndominasi dipadukan dEngan
gaya busana Eropa untuk
mEnEgaskan akulturasi dua
budaya yang bErbEda tErsEbut.
Untuk menggambarkan keunikan dan percampuran
dua budaya tersebut, Hanyutan mengaplikasikan
teknik draping pada motif batik Lasem yang tidak dapat
diduplikasi secara keseluruhan untuk menghasilkan kesan
yang istimewa. Selain itu, digunakan pula kombinasi
beberapa teknik lain, seperti pleatings, beadings,
embroideries, dan teknik-teknik lainnya.
Koleksi Hanyutan secara umum didasarkan atas
eksplorasi berbagai macam elemen dan simbol gaya hidup
punk untuk menggambarkan kebebasan berekspresi,
rand-brand lokal Tanah Air kian banyak
menorehkan prestasi di kancah internasional,
bukti bahwa karya anak bangsa tak kalah
B bersaing dengan merek ternama dunia. Dua
di antaranya adalah Hanyutan dan Maquinn Couture
yang setia mengangkat budaya lokal di ajang fashion
week bergengsi dunia Paris Fashion Week dan Milan
Fashion Week belum lama berselang.
Hanyutan adalah brand yang pertama kali
memamerkan koleksinya di panggung Jakarta Fashion
Week. Bertempat di Château de Bourron, Prancis, brand ini
kembali mengangkat cerita dan budaya Indonesia yang
terinspirasi kehidupan masyarakat di Lasem, Jawa Tengah.
Bertajuk ‘SAKA 1335’, Hanyutan menghadirkan koleksi
ready to wear tampak pula percampuran kebudayaan
Tionghoa dan Jawa yang dianut masyarakat setempat
dalam setiap rancangan. Kemampuan masyarakat Lasem
dalam menghidupi dua budaya yang berbeda menjadi
daya tarik, sekaligus tantangan tersendiri yang harus
diwujudkan dalam desain pakaian adibusana.
12 |